Persetubuhan Ibunda Dan Anak Tiri

PERSETUBUHAN IBUNDA DAN ANAK TIRI

Persetubuhan Ibunda Dan Anak Tiri

PERSETUBUHAN IBUNDA DAN ANAK TIRI

Cerita sex persetubuhan ibunda dan anak tiri. Benar yang sering di katakan oleh kebanyakan orang orang, ketika nikah yang berbeda umur yang sangat jauh bakalan menimbulkan di masalah rumah tangga itu sendiri. Sepertinya bukan salahku bila saat ini aku masih menggebu-gebu dalam bersangkutan soal seks, Sayangnya suamiku yang telah uzur, kami memang berselisih umur nyaris 15 tahun, sampai-sampai dia bukan lagi dapat memberi kepuasan kepadaku.

Lalau ini semua tidak sepenuhnya salah diriku karena di umur ku yang masih 35 tahun hasrat sex ku masih meningkat, dan ku lampiasan ke pada laki laki yan bisa memuasakan hasrat sexku.Awalnya perselingkuhanku memang berjalan lancar dan sesuai rencana namun sepandai-pandainya aku berselingkuh kesudahannya ketahuan juga.

Beberapa waktu lalu suamiku marah dan kecewa bukan main seaat dia melihatku sedang bercumbu di dalam penginapan dengan laki laki lain dengan keadaan kami telanjang. Lalu mulai sangat marah karena dia tidak mau karena aku telah menipunya dalaam beberapa tahun belakangan ini.

Aku dilarang olehnya beraktivitas di luar lokasi tinggal tanpa pengawalan. Entah tersebut dengan suamiku ataupun kedua anakku. Tak sedikitpun aku lepas dari pemantauan mereka bertiga. Secara bergantian ketiganya mengawasiku. Andi anak sulungku yang baru masuk kuliah bisa giliran memantau di pagi hari sebab dia masuk siang.

Siangnya giliran Aldo yang duduk di kelas 11 SMU, guna mengawasiku. Dan malamnya suamiku kena giliran. Tentu saja kegiatan seks-ku juga terganggu total. Hasratku tidak jarang tak terlampiaskan, akibatnya aku jadi sering uring-uringan dan sering marah tanpa alasan. Memang sih aku dapat masturbasi, tapi hal itu tidak cukup nikmat. Setelah Dua minggu berlalu sepertinya aku masih dapat menahan diri walaupun dengan perasaan tersiksa.

Sudah sangat lama waktu terlewatkan dan aku sekakin tidak tahan kalau harus terus menahan nafsu birahiku. Bahkan aku terus melakukan masturbasi agar bisa memuaskan hasrat birahiku, lebih gilanya aku pernah masturbasi 10 kali dalam satu hari. Namun aku tak pernah sampai merasakan kepuasan. Aku masih perlu kemaluan laki-laki untuk memberiku kepuasan yang sesungguhnya.

Suatu hari ketika bangun pagi jam 8 aku melihat keadaan rumah yang sudah sepi. Tinggalah hanya kami berdua aku dan putra sulungku Andi yang berada di rumah, sementara putra kedua ku dan suamiku sedang pergi dan belum kembali.

Aku yang keadaan masih belum bangkit dari tempat tidur karena masih mau golek golek. Tiba tiba aku tersentak sebab merasa darahku mengalir dengan cepat. Ini selalu terjadi tiba tiba saja hasrat sex ku selalu muncul saat aku bangun pagi. Sebisanya kutahan-tahan, namun selangkanganku telah basah kuyup. Kemudian aku dengan hasrat birahiku langsung membuka celana dalamku dan ku masukan jariku kedalam lubang memek ku.

“ahhh… Aku mendesis pelan ketika kedua jari tersebut masuk, terus kukeluar-masukkan dengan pelan namun pasti. Aku masih asyik memaikan jari tangan ku di dalam lubang memeku, tanpa menyadari ada seseorang yang lagi liatin aku. Lalu saat aku sedang asik melakukan masturbasi tak sengaja aku menoleh ke arah pintu kamar, dan melihat Andi putra sulungku sedang milhat ku melakukan msturbasi. Di karenakan pintunya tidak tdi tutup suamiku.

Karena sudah terlanjur basah maka kuputuskan untuk tetap melanjutkan aksi gilaku dihadapannya. Tapi herannya aku tidak kelihatan marah sama sekali, tangan kanan masih terus memainkan kemaluanku, dan aku justeru mendesah keras sambil menerbitkan lidahku hingga membuat Andi terperangah seolah tak percaya dengan apa yng dilihatnya saat itu.

Aku jadi salah tingkah, tapi menikmati liang vagina yang kian basah saja, aku turun dari tempat tidur dan berjalan ke arah Andi. Andi hanya diam dan tidak ada pergerakan, kemudian aku bangun dari kasur dan tidak memakai baju. Aku yang amat teramat sange tidak ku pikir lagi kalau aku ini ibunya.

Lalu kami berdua saling menatap dan aku langsung saja mengelus paha anak ku itu.
“Bercintalah dengan Mama, Andi!” mauku saat aku mengusap tubuh nya Andi dan kontolnya mulai keras. “apa ma ? bercinta… ? Andi ga salah denger kan ? mama gak lagi bercanda kan? ujar Andi

“sudahlah kamu ga usah banyak mikir. Kamu tahu kan papamu tidak bisa memuaskan mama selama ini. ujarku “duhh gimana ya ma.. soalnya Andi belum pernah begituan. Kata Andi “kamu tidak perlu berbohong lagi Andi. Mama tau kok selama ini kamu suka ngintip kalau mama lagi mandi iya kaan ? ujarku

“iya ma. Maaf kan Andi. Soalnya waktu itu Andi lagi sange sih. Ujar Andi
“daripada kamu Cuma ngintip lalu onani mending sekarang bercinta sama mama aja biar kita sama sama puas. ujarku

Andi tersenyum, “Mama tahu, semenjak Andi berumur 15,  Andi telah sering menginginkan bagaimana nikmatnya kalo Andi bercinta dengan Mama…”
Aku terperangah mendengar omongannya.

“Dan tidak jarang kalo Mama tidur, Andi sering masuk kekamar sambil meraba raba tubuh mama. Aku tak percaya mendengar ucapan anak sulungku ini.
“Dan sekarang dengan senang hati Andi bakal entot Mama hingga Mama puas!”.

Langsug tanpa basa basi Andi langsung mengulum bibirku dengan semangatnya dia terus memainkan lidahnya. Lalu tangan nya mulai bermain di sekitar payudaraku dan kadang menyusuri memekku dan memainkannya.

Aku hanya bisa diam saat tubuhku di di jamah oleh kedua tangan anakku itu. Sedikit demi sedikit nafsuku makin terus naik dan nafsku menjadi tidak teratur.

Ternyata Andi tidak bisa diremehkan dan tak perlu diajari lagi soal bercinta mungkin karena ia sudah sering menonton film porno sehingga kini tinggal mempraktekannya saja. Puas berciuman, Andi melanjutkan sasarannya ke kedua payudaraku.

Kedua puting susuku yang masa-masa kecil pernah Andi hisap, kini kembali dihisap oleh anak sulungku tersebut dengan lembut. Kedua permukaan payudaraku dijilati hingga mengkilat, dan aku tidak banyak menjerit kecil ketika putingku digigitnya pelan tetapi mesra. Aduh, tak henti-hentinya aku mendesah dampak perlakuan Andi.

Ciuman Andi berlanjut ke perut, dan anakku tersebut pun berjongkok sedangkan aku tetap berdiri. Aku tahu apa yang bakal Andi kerjakan dan ini ialah bagian di mana aku tidak jarang orgasme. Yah, aku sangat tak tahan bila kemaluanku di oral seks.

Andi tersenyum sebentar ke arahku, sebelum mulutnya menghirup permukaan lubang lokasi di mana dia dulu pernah keluar. Lidahnya juga menari-nari di liang vagina mamanya, membuatku melonjak laksana tersetrum. Kedua tanganku terus memegangi kepalanya yang terbenam di selangkanganku, ketika lidahnya menjilati klitorisku dengan lembut.

Dan benar saja, tak lama lantas tubuhku mengejang dengan hebatnya dan desahanku semakin keras terdengar. Andi tak peduli, anak sulungku tersebut terus menjilati kemaluanku yang memuncratkan cairan-cairan kental ketika aku berorgasme tadi.

Aku yang keletihan langsung mengarah ke tempat istirahat dan istirahat telentang. Andi tersenyum lagi. Anakku tersebut kini melucuti pakaiannya sendiri dan siap guna menyetubuhi mamanya dengan penisnya yang sudah tegang. Andi bersiap memasukkan penisnya ke lubang vaginaku, dan aku menahannya,

“Tunggu sayang, biar Mama kulum burungmu tersebut sebentar.”

Andi menurut, di sodorkannya penis yang besar dan keras tersebut ke arah mulutku yang langsung mengulumnya dengan penuh semangat. Penis anakku tersebut kini kumasukkan seluruhnya ke dalam mulutku sedangkan anakku mengelus rambutku dengan rasa sayang. Batangnya yang keras kujilati sampai mengkilap hingga membuatnya keenakan dan matanya terlihat meram melek.

“Hegh… hu… huoooooooh… enak terus ma.. ”, Andi melenguh saat batangnya kukulum dan kusedot. Beberapa saat kemudian aku mengeluarkan batang yang sudah terlihat basah itu dari mulutku kemudian aku menggenggamnya dengan tanganku sambil kuperhatikan ukurannya yang cukup panjang dan besar.

“wah ternyat punyamu lebih panjang dari punya papamu Ndi!! kamu jangan bikin kecewa mama hari ini ya. Ujarku sambil berusaha untuk mengocoknya. Perlahan batang milik Andi terasa makin membesar dan mengeras sehingga membuatku semakin penasaran dan tak sabar untuk merasakan sodokannya.

“Sekarang kau boleh entot kemaluan Mama, Ndi..” kataku sesudah puas mengulum penisnya. Anakku tersebut mengangguk. Penisnya segera dituntun anakku mengarah ke lubang kemaluanku yang sudah basah. Vaginaku yang basah kuyup mempermudah penis Andi guna masuk ke dalam dengan mulus.

“Ahh.. Andii!” aku mendesah ketika penis Andi amblas dalam kemaluanku. Andi kemudian langsung menggenjot tubuhnya dengan cepat, kemudian berubah lambat namun pasti. Diperlakukan begitu kepalaku berputar-putar saking nikmatnya.

Apalagi Andi seringkali tidak mempedulikan kepala penisnya menggesek-gesek permukaan kemaluanku sampai-sampai aku kegelian. Berbagai macam posisi diperagakan oleh Andi , mulai dari gaya anjing hingga tradisional membuatku orgasme berkali-kali.

Tapi anak tiri sulungku tersebut belum juga ejakulasi hingga membuatku semakin penasaran dan bangga. “wah anak Ini memang perkasa. Lebih hebat dari bapaknya. Ujarku dalam hati.

Kami pun berganti posisi dan kini aku berada diatas tubuhnya yang sedang berbaring diatas ranjang. Andi terlihat muai kewalahan menghadapi diriku yang semakin liar tak terkendali. Aku terus menggoyangkan pinggulku hingga tubuhku terlonjak lonjak dengan hebatnya untuk menjangkau puncak kenikmatan.

Dengan berada diatas tubuhnya aku dapat mengatur sendiri irama genjotan tubuhku dan berhasil membuat anakku melenguh berkali kali karena merasakan kenikmatan yang luar biasa.

Dan ketika Andi mendekap dengan erat, saat tersebut pula air mani anak sulungku tersebut membasahi kemaluanku dengan derasnya, membuatku kembali orgasme untuk yang kesekian kalinya. Selangkanganku sekarang sudah banjir tidak karuan bercampur aduk antara mani Andi dengan cairanku cintaku sendiri. Andi seperti belum puas dan masih memelukku sambil melumat bibirku dengan lembut.

Kami terus bercinta hingga siang hari dan baru berhenti ketika Bagus kembali dari sekolahnya. Sejak kejadian saat itu kini aku tidak lagi stress karena sudah mendapat pelampiasan dari anakku sekaligus memuaskan nafsuku yang sanagt besar.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *