Perawanku Di Ambil Oleh Seorang Dokter
Cerita sex perawanku di ambil oleh seorang dokter . Sudah hampir satu minggu aku tertidur di rumah sakit , dikarenakan aku mengalami kecelakaan pada saat naik motor, padahal sebelumnya orang tua ku sudah melarang aku untuk naik motor.

Banyak yang mengatakan kalau aku memiliki wajah yang begitu cantik, dan aku tidak menampik hal itu karena sejak SMP aku sudah menjalin hubungan meskipun hanya sebatas cinta monyet. Kata cowok yang menjadi pacarku bilang kalau aku memang cantik, tapi sampai sekarang aku belum juga menemukan pacar yang membuat hatiku benar-benar luluh. Karena selama ini aku berpacaran hanya untuk main-main saja.
Pikirku kalau seorang cewek yang tidak pernah berpacaran mereka tidak laku, sifatku juga nakal namun selama ini aku masih bisa menjaga keperawananku meskipun aku hidup di kota besar. Belum pernah aku melakukan adegan seperti dalam cerita dewasa, meskipun berkali-kali juga aku berganti pacar. Aku tahu seorang pria belum tentu akan bertanggung jawab meskipun sudah melakukan layaknya dalam cerita dewasa tersebut.
Hingga akhirnya di RS ini aku menaruh hati pada seorang dokter muda, memanggil namanya mas Rangga. Aku bertemu dengan sebutan nama karena dia merupakan dokter yang telah merawatku dan karena ingin mencari perhatiannya itulah aku sengaja bertemu dengan sebutan mas, dan tidak jarang mama memarahiku karena dianggap tidak sopan. Tapi Dokter Rangga bilang kalau aku bisa menemukan sebutan nama saja.
Usianya memang agak jauh di atas usiaku yakni 30 tahun. Tapi karena dokter Rangga begitu kalem dan ganteng, membuatnya terlihat lebih muda dari usianya. Selama ini akupun sering ngobrol di media sosial disini, sedikit banyak akupun tahu tentang dirinya. Dokter Rangga masih single karena itu aku bertekad untuk terus menggodanya mungkin hatiku benar-benar kepincut dia dan senang untuk saat ini aku sudah putus dengan pacarku.
Akhirnya akupun diperbolehkan pulang setelah 9 hari berada di Rs ini, aku merasa sedih karena harus meninggalkan RS. Tapi akupun merasa agak ada harapan ketika dokter Rangga bilang kalau dia masih mau berhubungan denganku lewat sosmed tentunya, tapi itu sudah cukup membuat aku senang. Jadilah hari-hari yang aku lalui menjadi lebih berwarna untuk mencari tahu tentang dokter Rangga.
Bahkan aku berani menyatakan cintanya meskipun hanya lewat chatingan, awalnya dia bilang kalau masih mau di pikir-pikir dulu. Tapi aku aku mendesaknya akhirnya diapun menerima cintaku, sejak saat itu aku begitu bahagia bahkan akupun menjadi sering main ke RS hanya untuk menemui mas Rangga meski hanya sebentar saja. Hingga akupun sibuk dengan ujian semester yang akan aku hadapi, dan menjadi jarang menemui mas Rangga.
Sejak berhubungan dengannya terlintas dalam pikiranku untuk melakukan adegan layaknya dalam cerita panas, tapi aku masih malu apalagi mas Rangga jarang sekali mengajakku jalan bareng. Dan kalau dipikir-pikir memang baru satu kali dia mengajakku makan siang bersama, dan hubungan kami memang romatis hanya di dalam dunia maya saja. Namun entah kenapa aku merasa itu sudah cukup menggembirakan.
Mungkin aku benar-benar mencintai mas Rangga, hingga akhirnya pada suatu hari aku berniat utama ke rumah mas Rangga. Dan selama ini aku memang belum pernah kesana meskipun aku tahu alamatnya, tepatnya hari minggu aku pergi ke rumahnya. Seorang pembantu membukakan pintu untukku dan tidak lama kemudian mas Rangga datang langsung saja aku peluk tubuhnya dia agak kaget tapi akhirnya membalas pelukanku.
Mas Rangga kemudian mengajakku ke dalam ruangan dengan alasan lebih nyaman ngobrolnya, akupun mau saja karena aku lihat pembantunya memang agak kepo dengan liriknya padaku. Di dalam ruangan dia menyuruhku untuk duduk tapi karena aku begitu kangen padanya akupun duduk tapi dengan pelukan hangat darinya hingga akhirnya kamipun sama-sama terpancing untuk melakukan hal yang lebih, kami berciuman lama sekali.
Hingga akhirnya ketika tangan mas Rangga mulai meremas buah dadaku akupun menggelinjang kenikmatan “OOOouuugghh… aaaagggghh… aaaaggghh… aaaaggghhh.. maaas… aaaggggh…” Aku terus mendesah menikmatinya dan membiarkan mas Rangga terus melanjutkan aksinya padaku. Ketika dia semakin melorotkan tubuhnya dan berhenti di depan toketku lalu dengan lembut menyentuh toketku dengan mulutnya.
Kini dia mulai mengulum putingku dengan bergantian juga dia meremas dengan kedua tangannya “aaaahhhhhhh….ahhhhhh…..oughhh…lagii massa..gelii massa…” akhirnya tubuhku sudah dalam keadaan telanjang Bulat dan mas Rangga merebahkan tubuhku di atas tempat tidurnya, dengan lembut kembali dia menyentuh toketku lalu mengulumnya dengan penuh gairah.
Perawan ku diambil oleh Rangga si dokter ganteng
Akupun menikmatinya segera aku buka lebar pahaku setelah melihat mas Rangga memasukkan memasukkan tititnya “OOouugghh…pelan..pelan.. mas… aaaagggghhh… aaaaagggghhh…” Kataku sedikit menjerit dan rupanya mas Rangga tahu kalau baru kali ini aku melakukan layakanya dalam cerita panas, dia kadang-kadang mencoba memekku dan sampai akhirnya bisa juga dia melakukan dengan melewati lubang memekku.
Kemudian dia menggerakan pantatnya perlahan namun pasti akupun mendesah menikmatinya “OOouuggghh….oooouuugghh….aaaaggghh.. mas… aaagghh.. nikmaaat… mas…. aaaggghh….” Terus saja mas Rangga bergerak bebas di atas tubuhku, hingga lama kelamaan semakin cepat juga dia bergoyang sampai akhirnya aku rasa dia sudah hampir mencapai puncak kenikmatan karena tangannya mulai erat memeluk tubuhku.
Akupun merasa kalau memekku juga sudah mengeluarkan sesuatu yang nikmat “OOOuugghh… aaagggghhhh…….aaaaaaggghh… saaa… yaaang… aaaaggggghhhhh… aaaaagggghhh…” Kamipun berdua sama-sama mencapai puncak klimaks berbarengan, aku tetap memeluk tubuh mas Rangga meskipun dia bangun dari tempat tidurnya, karena dekapanku begitu erat akhirnya diapun memelukku kembali sambil mengecup keningku dengan mesra.
Belum lama kami melakukan adegan seperti dalam cerita Panas, tiba-tiba saya mendengar sesuatu yang lumayan gaduh dari luar. Sepertinya suara pembantu mas Rangga, dan terlihat pintu terbuka saat itulah aku melihat seorang wanita masuk sambil berteriak ”Dasar bajingan..” Mas Rangga segera bangun dan meminta maaf pada wanita tersebut sambil memohon serta berlutut. Sedangkan aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan.
