Bersetubuh Dengan Wanita Bengkel
Cerita sex ku bersetubuh dengan wanita bengkel, Namaku Rian, aku seorang pemuda yang berusia 20 tahun. Dan aku telah bekerja sebagai perawat di salah satu rumah sakit di malang, pada sekitar tahun 2015 aku telah berkenalan dengan wanita yang bernama Maya di sebuah bengkel mobil di sekitar daerang malang. Saat itu aku hendak menservis mobil milik temanku.
Saat aku akan mendaftar, pandanganku tertuju pada seorang wanita yang ternyata setelah ku ketahui ia bernama Maya. Dia berprofesi sebagai service advisor di bengkel itu, kulitnya yang putih, muknya yang cantik dan manis, dan paling utama dia memiliki payudara yang sangat besar.
Saat aku memandangnya, dia tanpa sengaja melihat pula ke arahku, kami beradu pandang, terasa ada sesuatu yang mengalir di dadaku, aku balas tersenyum padanya, dia tertunduk malu. Setelah cukup lama akhirnya mobil temanku selesai di service, dan aku pun membayar biaya service nya. Saat si Maya berada duduk di kasir si sigtulah kami saling bertatapan kembali dan aku membalasnya dengan senyumanku.
Setelah aku sampai dirumah dan temanku pun pulang, aku kembali menghubingi bengkel yang tadi nomor nya telah aku dapatkan dari temanku. Aku minta mau berbicara dengan Maya, “Hallo…ini dengan siapa ya?”, terdengar suara maya yang sangat sexy itu.
“aku Rian , saya yang telah service mobil saya tadi di bengkel kamu. taya ku”. “ohhh…iya pak Rian saya masih ingat pak,”ada yang bisa saya bantu pak,” tanya Maya
Maya tertawa kecil, “Bapak pintar ngerayu nih. Untuk sekarang saya belum bisa pak karena banyak kerjaan, kalau lusa mungkin saya bisa “baik ” jawabku tanpa banyak mikir lagi. Keesokannya saya menjumpai maya yang masih berada di bengkelnya dan baru selesai dari kerjaannya.
Setelah perkenalan dan sedikit mengobrol akhirnya kami pun pergi untuk jalan jalan”kita mau jalan jalan kemana pak?”, kata Maya. Kamu mau nya pergi kemana?”, ku tanya. Ternyata Maya ingin sekali bisa menyetir mobil karena dia tidak tau membawa mobil.
Sayapun bertukar duduk dengan Maya, kita mulai berputar-putar, tiba-tiba sebuah mobil yang juga sedang belajar mengerem mendadak di depan kami. Tiba tiba Maya mengijak remnya secara mendadak, dan mobil kamu pun mati. “Aduuh” pekik Maya. Dadanya terkena setir mobil. “Dada saya nyeri Rian” katanya.
Akupun bertukar duduk lagi, dan menepikan mobilku. Kuperiksa dadanya.., dan entah bagaimana awalnya tanganku meremas payudaranya. Maya merintih, “Aahh, Rian” desahnya. Akupun akhirnya menjadi nafsu, lalu kuciumi lehernya, dadanya, kubuka branya, dan mataku terbeliak melihat payudara yang demikian besar menyembul dari bra Maya.
Aku sangat bernafsu,aku menghisap puting payudaranya, kujilat dan kuraba sampai ke bagian perut nya. Dan sampai rabaanku sampai di dekat celana bawahnya. Lalu ku buka sempaknya kebawah,kujilati bagian selangkangannya sampai bagian depan memeknya yang sangat harum itu.
Kurasakan basah liang vaginanya. Maya mendesah, “Ooohh.., teeruus sayangg.., kamu hebaat sekalii.., aahh teeruuss Aldo..”, desah Maya. Aku menarik kepalaku, “Siapa Aldo?” tanyaku. Tapi rupanya “foreplay” yang kulakukan sudah membuat Maya amat terangsang, terlebih ketika kuciumi belakang telinganya, Maya meronta, merintih, menggelinjang sambil tangannya membuka paksa kemeja dan celana jeans-ku (Ssstt, kemejaku sampai copot 2 kancingnya).
Karena kurang leluasa kami pindah ke jok belakang mobil, Maya merintih, “Rrriiann.., buka doong celana dalam kamuu.., Maya udah pengen banget niih.., ayoo sayaang”. Aku juga yang sudah sangat sange ingin sekali cepat cepat menmasukan kontolku kedalam memeknya, lalu aku mulai mengarahkan kontolku yang sudah sangat keras inike dalam lubang memeknya Maya.Kemudian aku membuka semua celananya Maya dan aku menyuruh Maya buat mengikat pinggangku dengan kedua kakinya
Peniskupun amblas ke dalam memeknya, “Bleess.., ampuunn nikmatnya”, kurasakan memek Maya sudah demikian basahnya sehingga tak sulit untuk penisku keluar masuk berirama. Kurasakan sedotan jauh di dalam sana. Maya menggeliat sambil mendesah dan aku merasakan seluruh bagian penisku di basahin oleh cairan memeknya Maya.
Maya begitu sangat puas dengan penisku ini, “Kamu jago banget Riann, penis jauh lebih enak dan besar ketimbang dengan mantan mantanku”. Oh, baru aku tahu kalau Franky itu adalah pacar Maya , but who cares? ceweknya yang mau kok. Aku yang belum ejakulasi lalu meminta Maya untuk “nungging” (susah juga nih dalam mobil).
Kutusukkan kemaluanku, selangkanganku beradu dengan pantatnya, gerakan kami makin cepat, cepat, dan akhirnya aku tak tahan lagi, sambil mencengkeram kuat bahu dan rambut Ester kusemprotkan seluruh cairan maniku dalam vaginanya, “Creett.., creett..”, aahh enaknya. Setelah itu kami berbaring bertindihan, berciuman lama dan bernafsu sekali. Sekitar jam 22.00 kuantar Maya pulang ke tempat kosnya.
Diluar tempat kosnya kulihat seorang pria sedang duduk menunggu. “Siapa Dia Maya?”, tanyaku. “Itu dia Aldo, cowokku”, jawab Maya tersenyum. “Kamu begituan juga sama dia”, tanyaku. “Iya, tapi punya dia nggak seenak punya kamu Rian. Baru 3 menit juga dia udah keluar Payah”, kata Maya. “Dasar nakal kamu”, kata saya.
Kami berciuman dan Mayapun masuk rumah kosnya. Aku pulang dan dalam perjalanan aku tersenyum sendiri membayangkan pengalamanku barusan. Kasihan si Aldo, tapi Maya memang nikmat. Sekarang kudengar Maya sudah menikah dengan Aldo (kata Putri adiknya, yang bekerja di tempat perbelanjaan). Kami masih “berhubungan” (tentunya sekarang ekstra hati-hati, karena ada si “bloon” Aldo suami Maya).