Setubuhi Cewek Yang Lagi Pingsan
Cerita sex setubuhi cewek yang lagi pingsan. Namaku Bastian, aku adalah seorang ABG yang berusia 17 tahun, Aku mempunyai tinggi badan sekitar 170 cm, berat badan 58 kg, cukup ideallah postur tubuhku.
Disini saya akan berbagi cerita sex yang hot dari pengalaman saya dengan seorang wanita. Bisa dibilang pengalaman Sexs-ku ini sangat jarang dialami oleh orang lain, dan saya yakin para pembaca-pun mengatakan seperti itu setelah membaca cerita sexs-ku ini.

Tian nama panggilanku, selain berpostur tubuh ideal, aku juga memiliki wajah yang sedikit ganteng,hhe. Saya kira cukup pembukaan ceritanya, sekarang pada cerita sex mesum pribadi menuju Mas Bastian yang paling Ganteng. Pada suatu hari pihak sekolahku mengadakan Study Tour di sebuah pantai di daerah Jabar (jawa barat). Kami semua sampai di lokasi sekitar pukul 03.00 dini hari.
Karena kami sampai di lokasi wisata pada Pukul 03.00 dini hari, teman satu sekolahku dan semua guru-pun lelah dan langsung tidur di penginapan yang sebelumnya sudah dibooking. Namul hal itu tidak terasa olehku, karena ketika perjalanan ke objek wisata aku sempat tidur. Maka dari itu sesampianya disana akupun bisa tertidur 1 jam kemudian tepatnya pada pukul 05.00 dini hari.
Tidak terasa waktupun berlalu, sampai pada akhirnya aku terbangun sekitar Pukul 08.45 pagi. Namun ketika aku terbangun aku merasa bingung, karena pada saat itu teman-teman sekamarku sudah tidak ada di kamar. Wah sepertinya aku ketinggalan deh ini, ucapku. Saat itu aku-pun segera keluar kamar dan melihat bus sudah tidak ada, hal itu menandakan bahwa mereka sudah pergi ke tempat wisata.
Karena merasa kurang yakin aku-pun sempat bertanya kepada staff hotel, setelah bertanya ternyata benar rombongan sekolahku telah berangkat ke lokasi wisata. Sekitar jam 07.00 pagi mereka sudah berangkat. Saat itu merasa sangat kesal akan hal itu. Aku kesal sekali tidak bisa ikut dan yang paling membuat aku jengkel adalah, mengapa teman sekamarku tidak membangunkan aku. Benar-benar keterlaluan mereka.
Untuk menghilangkan rasa kesalku, akupun langsung keluar dan bejalan-jalan di pantai. Kebetulan sekali hotel tempat kami menginap berdekatan dengan sebuah pantai. Sesampainya di pantai, aku merasa aneh saat itu, karena pantai ini suasananya sangat sepi, bahkan tak ada seorangpun kecuali aku. Lalu aku berpikir, mungkin pantai ini sepi karena pantai ini bukanlah tempat wisata.
Saat itu terlihat banyak sampah dan tanaman bakau yang cukup lebat di tepi pantai ini. Mungkin saja hal itu yang menyebabkan orang tidak suka berkunjung ke pantai ini. Dengan bertelanjang kaki saat itu mulai menjelajahi pantai, tak jarang sepanjang pantai aku banyak menemukan berbagai jenis sampah. Tanpa aku duga ditengah jalanku dikagetkan dengan adanya sesosok orang yang terkapar di tepi pantai.
Karena aku penasaran, maka aku-pun segera mendekatinya, dan segera menepikanya di bawah pohon tepi pantai yang cukup rindang. Setelah kuperhatikan secara seksama, ternyata dia adalah seorang gadis yang usianya sebaya denganku. Saat itu aku coba memeriksa denyut nadinya, ternyata setelah aku memeriksa denyut nadinya masih berdenyut dan tubuhnya pun masih hangat.
Karena dia masih hidup, aku-pun mengamati lagi gadis itu. Sungguh sebuah rejeki aku bisa menemukan gadis yang berparas cantik, berkulit putih, bertubuh sintal dan berambut panjang. Pada saat itu Gadis itu hanya mengenakan pakaian renang yang cukup indah dan mahal kelihatannya. Dalam hening aku merasa bingung karena memikirkan darimana datangnya gadis ini.
Saat itu aku mencoba memeriksa sekujur tubuhnya, dengan maksud siapa tahu ada identitas yang terselip di baju renangnya. Namun ketika aku memeriksa tubuhnya, spontan terlintas ide ngeres di otakku. Saat itu sesekali aku menyentuh buah dadanya yang lumayan kenyal dan besar bagi gadis seumurannya. Saat itu aku juga memperhatikan area kewanitaannya yang tampak menyembul indah.
Karena aku laki-laki normal, saat itu tidak terasa kejantananku sudah ereksi hebat, dan seketika timbullah niat buruk untuk menyetubuhi gadis itu. Karena saat itu hanya ada aku dan gadis pingsan yang aku temukan tadi, tanpa membuang waktu niat cabulku-pun kulancarkan. Mulailah aku melucuti celana renangnya yang menutupi tubuh dan kewanitaannya yang menyembul indah.
Stelah terlepas, maka terlihatlah kewanitaan dengan bulu kewanitaan yang sangat terawat dihadapanku. Tanpa berfikir panjang akupun mulai menyentuh bibir kewanitaannya, berhubung aku si otong (penis) sudah tidak tahan lagi, maka aku-pun menyamar melepas celana pendek, celana dalamku. Sembari memandangi indahnya tubuh gadis itu, kejantanankukupun aku gesek-gesekkan pada kewanitaan gadis itu.
“ Beuhhh, nikmat sekali ternyata rasanya…”
Sembari masih menggesek-gesekan kejantananku pada kewanitaann gadis itu, tak lupa meraih buah dada-nya yang kenyal lalu aku remas-remas dengan penuh gairah. Sesekali aku juga memainkan puting susu-nya yang berwarna kemerah-merahan itu. Sementara tangan kiriku memegang buah dada-nya, tangan kanan-kupun kini bergerak menuju liang senggamanya. Saat itu aku mencoba menusuk-nusukkan jemariku ke dalam liang senggama yang masih sempit itu.
Secara perlahan aku menusukkan jariku ke dalam liang senggama gadis itu, setelah beberapa saat pada akhirnya jemariku berhasil masuk ke dalam liang senggama-nya.
Tidak kusangka ternyata dia masih Perawan, dan keluarlah sebercak darah yang mengalir dari liang senggamanya. Saat itu aku sempat terkejut karena tiba-tiba gadis itu bergerak, mungkin saja dia merasakan sakit ketika jariku menembus selaput daranya.
Seketika aku-pun langsung menghentikan perbuatanku, karena aku takut dia sadarkan diri dan akan berteriak jika melihat aku sedang melakukan hal cabul ketika dia sadar. Setelah beberapa saat aku berhenti, ternyata dia masih belum sadarkan diri. Saat itu saya masih sempat menunggu sekitar 10 menit untuk memastikan apakah dia benar-benar masih belum sadarkan diri.
Lalu setelah benar-benar yakin dia masih pingsan, aku-pun kembali melanjutkan bermain di arena kewanitaannya dengan jemariku. Setelah itu aku-pun mencoba bermain dengan gaya lain, ketika itu aku mendekati wajahku ke depan bibir kewanitaan-nya gadis itu. Kulihat bibir kewanitaannya berlumur sedikit darah akibat sodokan jariku yang menembus selaput daranya tadi.
Karena aku sudah terlanjur nafsu dan khilaf akupn tidak perduli dengan bercak darah itu, dan aku-pun langsung melahap kewanitaan gadis itu sambil kedua diterima membuka lebar dinding bibir kewanitaan-nya. Setelah beberapa saat aku menciumi kewanitaannya, aku mulai lidahku menjulurkan lidahku untuk memainkan klitoris-nya. Masih dalam keadaan pingsan, aku mendengar nafas gadis itu berburu.
Seketika itu hembusan nafasnya menjadi lebih cepat dan tidak beraturan. Ketika nafasnya makin tidak beraturan, tiba-tiba dari lubang itu keluar cairan putih bening yang hangat membasahi lidahku. Sungguh hebat sekali gadis itu, dalam keadaan yang tidak disadari dirinya dia bisa orgasme, hha… mantap.
Berhubung gadis itu sudah orgasme dan masih belum sadarkan diri, aku-pun langsung mempersiapkan kejantananku yang sudah mencapai ukuran maksimal itu, untuk memcoba memasuki liang senggama-nya. Aku langsung mencoba memasukkan kejantananku ke dalam kewanitaan itu dengan menggesek-gesekan kejantananku terlebih dahulu, tapi ketika aku akan memasukan kejantananku ke dalam liang senggama-nya ternyata liang senggama-nya masih sangat sempit.
Saat itu terasa sangat sulit sekali memasukan kejantananku ke dalam Vagina Gadis itu, sampai-samapi kejantananku yang sudah ereksi maksimal tidak kuat untuk menembus kewanitaan gadis itu. Huffttt, sunguh susah menembus memek perawan. Namun aku tidak menyerah begitu saja, secara perlahan aku terus mencoba menusukan kejantananku. Setelah susah payah akhirnya,
“Zlebbbbbbbbbb”,
Terbenamlah seluruh kejantananku di dalam vagina itu. Setelah berhasil masuk ke dalam lubang kewanitaan itu, kurasakan seolah-olah kejantananku seperti dipijat-pijat oleh dinding Vagina gadis itu,
“Ouhhhhhhhhh….Nikmatnya surga dunia ini…”, ucapku puas.
Setelah terbenam seluruhnya dirasakan hangatnya lubang kewanitaan membuat kejantananku semakin keras saja. Lalu aku langsung mengangkat pinggul gadis itu sejajar dengan kejantananku. Dengan perlahan aku gerakan kejantananku keluar masuk dari liang senggamanya,
“Eughhhhh… Nikmat sekali… Sssss… Aghhhhh…”, desahku merasa nikmat.
Setelah sekitar 15 aku menggenjot kewanitaan gadis itu dengan tempo pelan, kini aku mempercepat genjotanku dengan pembohong dan penuh nafsu,
“Ouhhh… Sssss… Aghhh… Plak… Plak… Plak…”, desahku bercampur suara hentakan kulit kami yang menempel ketika aku menggoyangkan pinggulku.
Tidak lama kemudian saya berpikir ada sesuatu yang mendesak pada pembulu darah pada kejantananku, dan,
“ Aghhhhh… Crotttt… Crotttt… Crotttt… ”,
Pada akhirnya tersemburlah semua spermaku di dalam liang senggama gadis itu, aku merasa nikmat dan melayang-layang. Sungguh luar biasa orgasme yang kurasakan saat itu. seketika itu aku-un langsung terkulai lemas di atas pasir pantai. Sejenak aku membaringkan tubuhku di samping gadis itu. Aku barbar sambil memandang ke atas dan sesekali aku memandang wajah gadis itu yang terlelap dengan wajahnya yang lugu. Dan sesekali aku memegang buah dadanya yang sangat menggoda.
Tidak terasa haripun sudah sore, saat itu aku terus memainkan tubuhnya karena aku tak mau melewatkan kesempatan ini. Beberapa saat aku berpikir untuk menemani dia hingga sadar. Tapi terkadang aku merasa takut akan apa yang telah aku lakukan tadi. Tapi setelah berpikir beberapa kali, akhirnya aku memutuskan untuk menemani gadis itu hingga siuman.
Ditemani api di tepi dan debur ombak, sambil bersandar di pohon aku memeluk gadis itu dari belakang. Meskipun begitu, pikiran kotorku tak pernah hilang. Sambil aku memeluknya, mencoba untuk menghangatkannya, tak henti-hentinya memegangi buah dada-nya yang waktu itu dia masih telanjang karena aku tidak ingat untuk memakaikan pakaian renangnya.
Pada waktu itu aku melihat jam tayang tepat pukul 19.00 malam. Beberapa saat kemudian akhirnya gadis itupun siuman, dia terkejut ketika dia melihat aku di sampingnya dan sadar bahwa dirinya telah telanjang bulat,
“Hah… Kamu siapa, kenapa kamu disini dan kenapa aku telanjang ??? kamu melakukan apa padaku ?? ”, ucapnya kaget bercampur marah.
“ Sudah-sudah tenang dulu, tolong diam sebentar dan dengarkan aku !!! tenanglah, aku akan menjelaskan semuanya kepadamu”, ucapku dengan santainya.
Kemudian akupun menjelaskan semuanya, dari mulai aku menemukan dia sampai dia siuman. Mendengar ceritaku dia sempat meneteskan air mata. Dengan air mata bercucuran, dia menceritakan semuanya kepada aku. Dari cerita aku mengetahui ternyata dia adalah putri dari satu jutawan dari kota B dan tak lupa kamipun berkenalan. Gadis itu ternyata bernama Dila.
Saat itu dia mengatakan kepada saya mengapa dia tidak sadarkan diri, ternyata dia terseret ombak ketika dia sedang berenang di pantai hingga tidak sadarkan diri. Kemudian kamipun mulai akrab dan Dila-pun berkata,
“Tian, kamu bisa tolongin aku nggak…”, ucap-nya.
“ Apa saja pasti akan aku lakukan Dil ”, jawabku.
“Terima kasih sebelumnya ya Tian, aku kedinginan sekali nih tian, dan aku tidak membawa pakaian, hanya baju renang ini saja yang aku bawa”, ucapnya memelas padaku.
“Yasudah sini aku peluk kamu biar kamu hangat”, ucapku menawarkan kehangatan.
Kemudian dia mulai mendekat dan aku mulai memeluknya di dalam pelukanku,
“Dil, kalau kamu cuma begini saja, kamu pasti masih akan kedinginan”, ucapku penuh dengan pikiran cabul lagi.
“ Lalu aku harus bagaimana Tian biar aku nggak kedinginan ?”, tanyanya aku polos.
“Agar kamu tidak kedinginan kamu harus menggerakan tubuh kamu”, ucapku.
Lalu Dila-pun mulai menggerakan tubuhnya, sesekali dia melompat lompat agar dia merasa hangat. Namun hal itu percuma saja, karena selain dia telah lama terendam air laut, dan juga suasana dipantai dingin sekali karena angin diapun berkata padaku,
“Tian… Kenapa aku masih dingin ya”, ucapnya padaku.
Lalu aku memberanikan diri untuk menawarkan hal lain kepadanya,
“Masih dingin ya Dil, Eummmm…gimana yah… Eeeeee… gmana kalau kita itu aja… Eummmm… ML maksudku”, ucapku agak ragu.
“Hah, Apa?!!!”, ucapnya kaget.
“ Gimana Dil kamu mau nggak, aku yakin kalau kita ML pasti tubuh kamu nanti terasa hangat? ”, ucapku penuh trik dan pikiran cabul .
“Eummm… giman ya Tian… aku takut kalau begituan… tapi…”, ucapnya bingung.
“ Sudah gak udah takut, kita coba lakukan saja…”, kataku sambil memeluk dan menciumnya dengan lembut.
Beberapa saat kamu berciuman dengan tubuh tanpa busana. Sesekali tanpa sengaja kejantananku yang sedang berdiri menyentuh-nyentuh kedalaman. Setelah beberapa menit kami berciuman, saya langsung menarik mulutku dari mulut. Aku langsung menyuruhnya untuk mengulum kejantananku yang dari tadi Ereksi,
“Sekarang kamu coba sepongin titit aku yah!!!”, pintaku.
Tanpa banyak bicara dia langsung menuruti semua apa yang saya katakan. Dia langsung mengulum kejantananku. Pertama dia masih ragu, tapi setelah beberapa saat dia mengulum kejantananku akhirnya dia menikmatinya dan nafas-nyapun mulai tidak beraturan,
“Ya gitu… terus Dil… Ssss… bagus sekali… Oughhh…”, desahku.
Setelah beberapa menit dia mengulum kejantananku, serasa aku akan menyemburkan lahar panasku, namun aku tidak rela jika harus orgasme dengan sebuah kuluman. Lalu aku-pun mengeluarkan kejantanku dari dalam mulut dan,
“Dil, sekarang aku jilatin memek kamu yah!!!”, ucapku.
Tanpa banyak bicara Dila-pun kemudian dia langsung merebah di pasir dan membuka selangkangannya lebar-lebar. Kemudian aku menciumi pahanya lalu mengeluarkannya ke dada lalu ke perutnya lalu aku manciumi bibir kewanitaannya. Setelah seluruh permukaan bibir kewanitaan-nya aku jilati, aku mencoba membuka lebar kewanitaan-nya dan langsung menghisap klitoris-nya yang sudah menggumpal,
“Oughhhh… geli sekali tian… Ssss… Aghhhh…. ”, ucapnya geli-geli nikmat.
Saat itu aku memainkan klitoris-nya yang tersasa hangat dimulutku. Diapun mengeluarkan desahan-desahan kecil yang membuatnya semakin ingin melumat seluruh kewanitaannya. Setelah beberapa saat aku melumat kewanitaannya itu, aku langsung menghentikan permainanku itu,
“Ihhhh… kenapa berhenti sih Tian, Lagi enak-enaknya tau… huhh…”, ucapnya sedikit kecewa.
“Udah jangan ngomong begitu dong, aku bakal kasih kamu yang lebih nikmat…”, ucapku.
Tanpa banyak bicara lagi, aku langsung meraih kejantananku yang sudah berdiri lagi. Aku langsung mengarahkan kejantananku kearah kewanitaannya yang sudah terlihat basah sekali. Dan ketika aku memasukannya ternyata kali ini lebih mudah dari sebelumnya. Diiringi desahan yang sedikit keras, aku tanamkan kejantananku dalam-dalam,
“Aowww… aduh, Sakit Tian…”, ucapnya kesakitan.
Lalu dengan perlahan aku mulai menggerakkan pinggulku. Secara perlahan desahan sakit yang keluar dari mulut Dila-pun berubah menjadi desahan nikmat,
“ Sssss… Oughhh… enak Tian… ayo terus… Aghhhh… ”, desahnya mulai menikmati hubungan sex kami.
Ditengah aku sedang menggenjot kewanitaannya, aku langsung menyuruhnya untuk bangkit,
“Dila…kita coba dogy style Yuk!!!”, pintaku.
“Apa tuh Tian… ?”, ucapnya polos.
“Sekarang kamu nungging seperti anjing kencing yah”, ucapku mengarahkannya.
“Oh itu ya Tian, baiklah…”, ucapnya menggiyakan permintaanku.
Kemudian dia menungging dan aku langsung menyambut kewanitaannya dari
belakang. Lalu akupun langsung menggenjot kembali pinggulku ini,
“Aghhhhh… Aghhhhh… enak, Oughhh… Eummmm…”, desah Dila.
Setelah hampir mencapai puncak, aku langsung mempercepat genjotanku yang menimbulkan suara benturan pinggulku dengan pantatnya,
“Sssss… Aghhh… Plakkk… Plakkk… Plakkk… Oughhhh iya…”,
Diiringi desahan panjang dari mulut Dila,aku merasakan cairan hangat membasahi kejantananku yang masih berada di dalam liang senggama Dila. Hal itu menandakan Dila telah Orgasme. Saat itu aku-pun semakin cepat genjotanku dan tidak lama kemudian,
“ Crottttttttt… Crotttttttt… Crotttttttt… ”,
Pada akhirnya aku pun kembali menemukan lahar panasku didalam didalam liang senggama-nya Dila. Benar-benar orgasme yang luar biasa kali ini. Karena orgasmemu kali ini aku melakukan dengan keadaan Dila yang sudah sadarkan diri. Kemudian kamipun langsung terkulai lemas di atas pasir pantai. Lalu kamipun barbaring sambil saling berpelukan.
Saat itu kamipun tertidur lelap di tepi pantai yang disaksikan oleh cahaya bulan dan deburan ombak. Pagi-pagi sekali kami terbangun dan dia segera memakai pakaian renangnya kembali sedangkan aku langsung mengantarnya pulang ke villanya yang letaknya ternyata tidak jauh dari hotel tempat aku menginap.
Sesampainya Di Vila Dila, sebelum kami berpisah kami sempat bertukaran no. Ponsel. Setelah sampai di hotel, saya melihat teman sekolahku telah kembali ke hotel dan bersiap untuk pulang. Setelah kami semua selesai berkemas, kemudian kamipun pulang. Sesampainya di rumah aku langsung menelefon Dila. Saat itu ternyata dia juga sedang ada di kotaku.
Saat itu kamipun segera menentukan tempat untuk ketemuan. Dan yang pasti setelah kami ketemuan, kami melakukannya hubunngan sex lagi. Setelah kejadian itu kami-pun akhirnya berpacaran hingga sekarang. Untuk menjaga agar hubungan kami tidak rusak karena hamilnya Dila, saya meminta agar Dila minum pil KB sebelum dan sesudah berhubunga Sex.
