Istriku Di Perkosa 4 Pria
Cerita sex istriku di perkosa 4 pria. Hampir 2 tahun sudah aku menikah dengan Vani, istriku yang cantik jelita, Waktu kuliah dulu kami sudah pacaran. Vani adalah bunga kampus yang diperebutkan banyak lelaki. Aku beruntung bisa mendapatkan dan menikahinya kini. Rambut sepundak, kulit putih dan ukuran bra 36B cukuplah membuat ereksi tiap kali melihatnya hingga kini.

Tapi 2 bulan terakhir perasaanku terganggu. Vani mulai sering pulang lebih malam dari biasanya dan hampir tiap minggu ia alasan ke luar kota. Di rumah ia lebih sibuk dengan BBnya daripada ngobrol dengan suamiku.
Suatu ketika dia sedang bekerja dengan laptopnya di rumah. Saat dia sedang ke kamar kecil, aku kebetulan mencuri. aku buka file komputernya. Ternyata Vani sedang ngobrol dengan seorang pria dan percakapannya sangat mesra. Aku membacanya terburu-buru, perasaanku tak karuan. Dan menjadi semakin prah ketika saya membaca percakapannya seperti ini: thanx ya cantik, kemarin di Bandung enak banget deh. Jadi pingin cek lagi sama kamu.
Ah gila ternyata Vani selingkuh! Aku berusaha menahan diri dan berpikir seolah tak tahu apa-apa sambil memikirkan apa yang harus kulakukan. Esoknya tiba-tiba terbesit sebuah rencana gila. Aku tak ingin terjadi konflik apalagi melabrak laki-laki itu. Tidak ada gunanya! Aku cuma ingin beri pelajaran buat istriku.
Aku segera menghubungi beberapa kawan-kawan lamaku dulu. Joko, Doni, Robi, Boncel. Kami dulu doyan sekali pesta liar semasa kuliah. Dan kini aku akan menghubungi mereka lagi untuk rencanaku memberi pelajaran membuat istriku yang selingkuh. Sebuah rencana untuk memperkosa istriku bergiliran!
Rencananya: aku akan mengajak istriku Vani untuk cek di sebuah hotel. lalu aku akan berpura-pura keluar untuk membeli rokok. 15 menit kemudian kawan-kawanku akan masuk kamarku dan kemudian segera menggarap istirku.
Seusai rencana, pada hari Sabtu aku berhasil ngajak Vani cek di sebuah hotel di Jakarta Utara.
“Sekali-kali bulan madu lagi dong sayang” kataku genit. Vani rupanya menyambut gembira ide ini. aku cek sekitar jam 14.00 dan bermesraan sebentar di sana.
1 jam kemudian rencana mulai dijalankan. Joko dan lainnya sudah menunggu di lobi. Aku ijin untuk keluar beli rokok. Kebetulan di hotel ini pintu kamarnya tidak dilengkapi dengan lubang pengintip. Jadi kalao ada tamu yang ketok pintu, Vani tak bisa melihat siapa di luar.
Aku keluar dengan alasan membeli rokok. Sedangkan Vani aku suruh untuk berpakaian seksi. “kamu jangan pake baju ya sayang. Pake BH dan CD aja ato pake lingerie tapi jangan pake daleman. Biar seksi. Ntar papah balik kita langsung main” pintaku. Vani tersenyum genit seraya setuju dengan usulku. Cerita Porno
Aku turun ke lobi dan melakukan brifing terakhir dengan Joko, Doni, Roby dan Boncel. Mereka sudah menyiapkan sebuah lap dan obat bius. Rencananya nanti mereka akan mengetok pintu kamarku. Vani pasti mengira itu aku. Ia sudah kusuruh mengenakan baju seksi. Dan saat buka pintu, Joko cs akan langsung menyrebu masuk dan membekap Vani dengan obat bius kemudian menggarapnya.
Tok tok tok… pintu diketuk dan tak lama kemudian dibuka perlahan. Vani agak ngumpet di balik pintu karena hanya
memakai tanktop dan CD. Boncel langsung nerobos masuk dan secepat kilat membungkam Vani dengan obat biusnya. Belum sempat istriku teriak, dia sudah keburu teler.
Ke 4 pria itu segera berlayar. Mereka membawa Vani duduk di kursi dan mengikat kedua tangannya
setelah sebelumnya melepas tanktopnya. Setelah itu Joko memberikan obat penawar bius yang diolesi di depan hidung Vani. Sekejap Vani terbangun dan kaget menyadari dirinya terikat tanpa baju dikelilingi 4 bertopeng.
Sebelum sempat berteriak, Boncel sudah mengeluarkan pisau duluan dan mengancam istriku, “heh kamu jangan teriak, ato kami akan bunuh kamu sekarang juga. Jadi jangan macam2” bentaknya. Vani yang ketakutan setengah mati langsung menurut. “Pokoknya lo nikmatin aja, layanin kita2 sampe puas dan jangan teriak ato lapor siapa2, kecuali lu mau mati sekarang” timpal Doni. Joko kemudian menutup mata Vani dengan kain hitam. Istriku kini dalam kondisi duduk terikat tangannya dan matanya tertutup.
Kini giliranku masuk kamar. Ah gila! Istriku hanya memakai CD yang sudah turun sedengkul dan tanpa BH. Rancana tahap awal berhasil! Matanya tertutup rapat dan ia tampak ketakutan. Ini sebuah pemandangan yang menggairahkan. Ke 4 kawanku sekarang sudah mulai buka celana dan terlihat titit2 mereka sudah mulai mengacung keras. Ah permainan segera dimulai!
Joko, Doni, Roby, Boncel disekitarnya. “heh dengerin ya manis, kalo kamu diem dan nurut kita juga nggak akan nyakitin kamu. Jadi kamu ikutin aja apa yang kita mau” ancam Boncel yang memang kutunjuk jadi ketua geng perkosaan ini. Vani didudukan di kursi yang menghadap ke kasur. Joko memulai aksinya dengan meremas-remas dada Vani dari belakang sambil menciumi pipinya. Aku dengan leluasa merekam dan memotret semua adegan ini.
“oooohhh..jangaaan, ampuuuuun” memelas Vani. Tapi sesuai Arah dariku, Boncel mulai membentak “heh lo mau mati disini? Ni golok udah tinggal sabet aja ke leher lo.. udah lu diem aja!” bentaknya. Vani kemudian terdiam. Joko melanjutkan aksinya menggerayangi tubuh istriku. Tiba-tiba Joko menarik CD Vani dengan kencang. Vani kini bugil sepenuhnya sambil duduk terikat tak berdaya.
Aku tahu Vani mulai sangat ketakutan. Tapi justru itu yang membuatku semakin terangsang. Aku ingin melihat ia
disiksa secara seksi, bergiliran hingga lemas. Aku ingin melihat ia disetubuhi tanpa henti semalaman, diikatkan tangan, kaki, disodok memeknya dengan banyak titit dan dilumuri wajah dan tubuhnya dengan sperma. Aku ingin melihat Vani dientot bergilir.
Doni kini membuka celananya dan terlihat tititnya yang sudah ngaceng dengan urat-urat di sekelilingnya. Ia
berdiri di depan Vani. “ayo manis, isep ni” katanya sambil menjambak rambut Vani dan menekan kepalanya ke titit yang sudah keras itu.
“mmmmmmmmppfffffff”….. Karna takut, Vani hanya menurut saja dan kini ia sedang menyepong titit Doni. Aku
memotret adegan itu dengan tititku yang ngaceng juga. Doni menjambak dan menahan kepala istriku sambil menyodok-nyodok mulut Vani dengan tititnya. Aahhh nafsu sekali!
5 menit kemudian Doni membenamkan kepala Vani ke kontolnya dan crrooot..crooott.. Doni menyemburkan spermanya ke mulut istriku. Vani terbatuk dengan mulut belepotan peju. Aku merekamnya dengan video di hapeku. Kemudian Joko, Roby dan Boncel juga melakukan hal yang sama. Mereka menggilir mulut Vani dan memasukkan peju ke dalam mulut.
Lebih 30 menti istriku disuruh giliran mengoral 4 pria itu dan kini mereka melepaskan tali ikatannya. Aku kembali
ngumpet di kamar mandi karena mereka akan membuka tutup mata Vani. Ke 4 pria itu kini kembali memakai masker di wajah agar tak dikenal.
Mereka menarik Vani ke ranjang dan menelentangkan tubuhnya yang telanjang bulat. Joko kembali mengikat tangan Vani ke dua ujung ranjang dan kakinya. Vani kini terlentang ikatan membentuk huruf X. joko sengaja menarik ikatannya kencang agar Vani tak bisa berkutik. Ke 4 pria itu mulai menegrubuti istriku.
Boncel mulai menciumi wajah Vani sementara tangan memilin puting susunya.
Sementara Roby dan Doni menciumi dan menjilati paha Vani sambil mengelus2 paha dan betisnya. Doni menciumi perut Vani sambil jemarinya menyusup ke bibir vagina dan memainkan klitoris istriku. Vani kini terlihat meronta-ronta tapi tak bisa berkutik karena ikatan. Sesekali ia teriak, entah menahan sakit atau menahan nikmat. Yang jelas ia kini
sedang dikurubuti oleh 4 pria haus seks.
“tooooong..jangan perkosa saya” Vani berkali-kali memohon. Tapi keempat pria itu semakin brutal memainkan tubuh istriku. Doni kini bahkan sedang membuka lebar memek istriku. “wah memek lu lebar banget..lu sering dientot ya?” kata Doni sambil tertawa.
Boncel asik meremas dan menggigit puting susu Vani dengan ganas. “toket lu mantep banget nih, kalo diestrum pasti bakal asik” katanya.
Hampir 15 menit adegan itu berlangsung, Joko kini mengambil posisi di depan istriku. “ayo manis kita ngentot sekarang,” katanya. Joko memasukkan tititnya ke liang vagina istriku. “aaahhhhhhhhhhhhh sakiiiiiiit” rintih Vani. Tapi Joko tidak peduli. Rintihan itu justru menambah nafsunya. Pantatnta mulai digenjot, tititnya mulai mengeras memek istriku. Makin lama makin cepat. Aku melihat Vani hanya bisa meringis dan kadang membuka mulut lalu dikulum oleh mulut Joko. Setelah dientot hampir 30 menit, akhirnya Joko menjanjikan spermanya di atas perut istriku.
Ke 3 pria lain segera memperlakukan hal yang sama pada Vani. Ia digilir habis2an dan disemprot sperma. Doni menyemprotkan spermanya ke wajah istriku dan setelah itu menyuruh istriku untuk membersihkan penisnya dengan mulutnya.
“ayo isep ni sampe bersih” kata Doni.
Vani kini melepas ikatannya dan disuruh berlutut di lantai depan kasur dalam keadaan bugil dan lemas. Aku mengikuti adegan ini dengan mengintip melalui pintu kamar mandi yang kubuka sedikit. Kuatir kalau-kalau tutup mata terlepas. Vani masih lemas tapi Doni dan Roby menyeretnya. Adegan itu membuatku semakin terangsang. Istriku yang bugil tak berdaya diseret-seret di lantai. Kebetulan kamar hotel cukup luas karena saya memesan kamar suite. Ia kemudian disuruh nungging. Aku bisa melihat Vani mulai panik wajahnya.
“nah kita mau rasain nikmatnya pantat lo” kata Joko
2 tahun kami menikah Vani memang tak mau melakukan anal. Kali ini aku akan menyaksikan bagaimana titit-kontolkawanku ini menjebol anus istriku satu persatu dan tentunya aku juga mendapat giliran.
“buka pantat lo cepetaaan” bentak Roby. Vani kemudian memegang kedua belahan pantatnya sambil menariknya hingga lubang anusnya kini semakin jelas terlihat. 4 lelaki itu kemudian tertawa keras. Aku bisa melihat Vani mulai ketakutan tapi aku semakin terangsang jadinya. Lalu Boncel membalurkan V Gel di dubur istriku, sepertinya cukup banyak. Mungkin karena titit2 besar mereka akan menembus anus istriku jadi dibutuhkan banyak pelumas.
Joko kemudian meraih kedua tangan Vani dan mengikatnya seperti seekor bebek. “Nikmatin aja ya sayaang.. kita mau ngerasain pantat seksi lo!” kata Joko. Vani semakin ketakutan dan lemas. Tak apalah! Aku ngaceng dan melihatnya.
Dimulai dengan Roby, pemuda Flores yang kekar dan punya titit paling besar ini mulai menggesek2an tititnya pada lubang anus istriku. Dan pelan2 titit gede itu mulai menerobos anus Vani. Terdengarlah teriakan panjang yang sangat seksi. Wajah Vani menahan sakit luar biasa, mulutnya menganga dengan wajahnya ke atas. Ia menahan sakit dan sekaligus nikmat.
Roby terus menggenjot tititnya di anus Vani sambil meremas toketnya dari belakang. Doni yang tak tahan lagi,
mengambil posisi di depan istriku dan menjambak rambutnya. “isep ni titit sampe keluar ya” bentak Doni. Dan setelah Roby ngecrot, Doni mengambil posisi nyodok anus Vani, Joko kini yang giliran minta disepong. Begitu seterusnya bergiliran hingga istriku nyaris pingsan.
Doni kemudian melepaskan ikatan tangannya. Ia dibiarkan terbaring di lantai dengan peju yang belepotan di pantat dan mulut. Saya semakin ngaceng melihat adegan ini sambel merekamnyadengan video.
“Sekarang lu gua kasih pilihan. Kalo elu lapor polisi, kita udah tau alamat lu dan kita siap culik elu kapan aja. dan elu pasti bakal malu kan kalo ketauan dapet aib kayak gini? Udah mending lu diem aja, anggep aja ini semua nggak terjadi dan kita nggak bakal ganggu lo lagi. Gimana?” kata Boncel.
Vani hanya diam saja tak berdaya. “ampuuuunn.” katanya lirih. Joko kemudian memerintahkan untuk membawa Vani ke kamar mandi. “ayo sekarang lu mandi dulu” kata Joko. Istriku diseret ke kamar mandi dan dimandikan oleh Doni, Joko dan Robi. Sementara aku dan Boncel menyiapkan hidangan berikutnya: sebuah alat setrum.
Cukup lama mereka memandikan Vani. Ternyata Vani sedang memegang tangannya ke atas shower sambil tubuhnya
dilumuri sabun dan dikobel memeknya. “ayo manis sini dimandiin juga dalemnya” kata Joko sambil mengorek vagina istriku.
Selsai dimandikan, mata Vani kembali tertutup dan diseret ke kasur. Boncel kembali mengikat tangan dan kaki Vani
membentuk huruf X. namun kali ini kaki Vani dibuka lebih lebar. Bahkan memeknya kini terlihat lebih menganga lebar. Doni kemudian mengambil kabel2 dengan jepitan di ujungnya. Ia kemudian menjepit puting susu Vani dan sebagian lagi dijepitkan di bagian klitoris.
“nah sekarang kita main main dikit, nggak sakit kok manis” kata Joko.
“tadi enak gak dientot rame-rame?” tanya Boncel. Vani hanya diam saja tak menjawab. Dan kemudian
bbzzzzzzzzzzztttt…. aliran listrik mengalir ke sekujur pentil dan klitorisnya.
“aaaaaaaawwwwwhhhh” Vani berteriak sambil meringis dan menaikkan pantatnya. Toket dan memeknya disterum!
“jawab.. enak nggak tadi dientot?” bentak Boncel.
“mmmm…iyaaaaenaak” jawab Vani lirih dan disambut tawa kami.
“ngemut titit gue enak gak?” timpal Doni dan Vani hanya bisa menjawab pelan “iyaaa enak bang” dan kemudian aliran listrik kembali baunya.
Siksaan ini terus berlangsung hingga Vani akhirnya lemas dan nyaris pingsan. Tapi aku belum puas. Sebagai penutup, aku menyuruh mereka untuk kembali memperkosa Vani bergiliran.
Pukul 23.00, semuanya selesai dan kami meninggalkan kamar. Aku juga ikut keluar dan 15 menit kemudian aku masuk kembali dengan skenario cerita yang sudah kami rancang. Pintu kamar kuetuk danagak lama baru dibuka. Kulihat Vani dengan wajah kucel, matanya sembab. Aku pura2 bertanya, “ada apa sayang? Kamu nangis ya? Maaf papah lama beli rokoknya. Tadi papah dicopet tapi copetnya ketangkep trus papah harus ke polisi buat
laporan. Hape papah lobat jadi nggak bisa telpon” Vani diam saja dan hanya menjawab “aku..tiba2 nggak enak badan. Aku istriahat aja ya malem ini?”
Akupun mengiyakan dan berlagak bodoh sambil tersenyum kecil. itu hukuman kecil karna kamu selingkuh di belakangku.
