Ngentod Cewek Cantik Berhijab

NGENTOD CEWEK CANTIK BERHIJAB

Ngentod Cewek Cantik Berhijab 

ngentod cewek cantik berhijab. Kali ini aku akan menceritakan kisah wanita jilbab yang diembat memeknya oleh anak muda, sebut saja dalam cerita ini Dara, dia wanita yang cantik walaupun tubuhnya berbalut memakai pakaian jilbab, nampak jelas dari sebuah balik hijabnya tersimpan tubuh yang indah yang sangat di sukai laki laki, memeknya yang memiliki rambut halus dengan payudara yang yang sangat padat.

NGENTOD CEWEK CANTIK BERHIJAB

Rodalku selalu dibuat berdiri dan tegang jika melihat tubuh Anggun, meskipun dia sudah mempunyai suami aku sempat bermimpi ngentot dengan dia di kamar hotel bersama, oya dari tadi sudah panjang kali lebar aku belum memperkenalkan diri saya, perkenalkan namaku Faqih umurku 23 tahun aku mempunyai kontol yang panjangnya 24 cm diameter 8 cm sungguh memuaskan bukan.

Aku tinggal di sebuah kontrakan dan aku memiliki soerang tetangga wanita bernama Dara, dia berhijab dan berumur sekitar 29 tahun, Dara sudah mempunyai memiliki anak. Anak nya berusia 10 tahun dan masih kelas 4 sd sedangkan suaminya bekerja di perusahaan kontraktor.

Ibu Dara selalu memngenakan hijab yang panjang, bisa dibilang aku selalu meliahat ibu dara yang sempurna untuk wanita yang sudah memiliki anak tapi aku sangatlah segan dan hormat padanya. Suatu ketika suaminya sudah pergi ke kantor untuk kerja dan aku sendiri masih di rumah rencananya agak siangan baru aku ke kantor.

“Reza”, Ibu Dara memanggil dari sebelah karena aku masih malas hari ini jadi aku tidak menyahut dan tetap tidur tiduran saja di tempat tidurku.
“Reza… Reza, Ibu minta tolong bisa ?? suara bu Dara yang terdengar dari luar aku dengar saat di panggil bu Dara namun aku tidak menemuinya karena aku sedang malas untuk bangun, karna tak kunjung bangun bu darapun mencariku ke dalam kontrakanku, dia yang sudah masuk ke dalam rumah kontrakanku dan aku hanya pura pura tidur.

“Aduhh, maaf…” katanya saat dia terkejut melihatku yang sedang terdidur hanya mengunakan celana dalam saja dan saat itu kontolku sedang keadaan tenggang, seketika itu dia langsung balik melangkah dan menjauh dari kamarku. Lalu aku coba membuka mataku perlahan dan melihat ternyata dia sudah pergi, selang beberapa lama dia kembali lagi melihat ke arah kamarku sembari tersenyum tipis.

Keesokan harinya setelah semuanya tidak ada di rumahnya ibu Dara, tinggal anaknya yang paling kecil dah tidur, sayup sayup aku dengar di samping kamarku yang ada di belakang, sepertinya ada yang mencuci pakaian, ku intip di belakang.

Ohh ibu Dara sedang mencuci pakaian namun dia hanya memakai daster terusan panjang dan jilbab karena dasternya yang panjang, maka dasternya basah sampai ke paha saat aku sedang intip ibu Dara langsung berdiri dan mengangkat dasternya serta merta mencopot celana dalamnya dan langsung dicuci sekalian otomatis saat itu aku melihat memeknya yang merah dan pahanya yang putih di tumbuhi bulu-bulu halus aku langsung berputar otak, otak ku ingin rasanya mencicipi memek yang indah dari ibu Dara yang berjilbab ini.

“Maaf ibu Dara, kemarin ada perlu apa?” tanyaku mengagetkan ibu Dara dan semerta merta dia Ingsung merapikan dasternya yang tersingkap sampai ke paha.

“Iya nih mas Reza Ibu kemarin mo minta tolong pasangin lampu di kamar mandi” katanya. “Kalo gitu sekarang aja bu soalnya sbentar lagi saya mo kerja” sambil mataku melihat dasternya, membayangkan apa yang didalamnya.

“Oh iya lewat sini saja” ujarnya karena memang tipe rumah kost yang aku tempati di belakangnya cuma di palang kayu dan seng otomatis kegiatan tetangga kelihatan di belakang. “Ini bola lampu dan bangkunya pelan pelan ya Reza, jangan terlalu berisik ada anak ku yang lagi tertidur” ucap Ibu Dara. Aku langsung memasang dan ibu Dara melanjutkan mencuci, setelah selesai aku langsung pulang.

“Ibu sudah selesai” kataku, kemudian ibu Dara Ingsung berdiri tapi saat itu dia terpeleset ke arahku seketika itu aku menangkapnya, tanganku mengenai payudaranya yang montok dan tanganku satu lagi mengenai Ingsung pantatnya yang tidak pake celana dalam dan hanya ditutupi daster saja. “Maaf Dik Reza agak licin lantainya” ujarnya tersipu-sipu. “Reza tunggu yah ibu bikinin Teh” ujarnya.

Dia ke dapur dan dari belakang aku mengikutinya secara pelan pelan, saat dia sedang membuat teh untukku, langsung aku memeluknya dari belakang. “Reza apa apaan nih???” sentak Ibu Dara. “Maaf bu saya melihat ibu sangatlah cantik dan seksi” ujarku. “Jangan Reza aku dah punya suami” tapi tetap ibu Dara tidak melepaskan pegangan tanganku yang mampir di pinggangnya dan dadanya.

“Reza jangaann” langsung aku menciumi dari belakang. “Ookhh Reza hmmm” ibu Dara menggeliat langsung dia membalik badannya menghadapku. “Reza aku udah basssaa…” ketika dia akan mengucapkan sesuatu langsung aku cium bibirnya dengan lama, dia Ingsung meresponku dan langsung memeluk leherku.

“Mmmmmhprpp” bunyi mulutnya dan aku beradua. Aku menaikan hijabnya sedikit sembari kedua tangan ku meremas payudaranya tampak lah sebuah payudara yang besar dan juga putih, aku muali menhisap pentil payudaranya itu. “Reza ooohhh….ahhhhh” desahannya, “slurrpp…slurp” aku terus menghisap dan menjilat semua bagian payudaranya.

Sembari menjilati san menghisap tetknya aku mulai perlahan menarik dasternya ke atas dadanya, sebab bu Dara sedang tidak pakai sempak makanya dengan mudah tanganku menjangkau memeknya dan memaikan klotorisnya.

“Aahhh…ahhhhh..ohhhhh” desahan ibu Dara, lalu aku mulai nunduk dan mukaku kuarahkan ke memeknya dan kedua kakinya aku kangkangkan. Secara perlahan aku menghisap lubang memeknya dan juga ku jilat klitorisnya, tampak bu Dara yang sudah menggeliat tidak karuan karena menahan memeknya yang sedang ku jilatin. Lalu ku turnakan celanaku dan terlihat kontolku yang sudah keras dan tegang.

Namun ibu Dara masih tidak menyadari akan hal itu, pelan pelan ku mengangkat dasternya, namun tidak sampai terbuka semuanya hanya sampai di perutnya sajadan mulutku mulai beradu dengan bibirnya yang ranum.

“Mmmppghh Reza aku….”ujar ibu Dara, kuhisap dalam-dalam lidahnya, ibu Dara sungguh indah bibirmu, memekmu dan semuanya. Sambil menjilat seluruh rongga mulutnya kubawa ia ke atas meja makannya dan kusandarkan ibu Dara di pinggiran meja tanganku ku mainkan kembali ke itil dan sekitaran memeknya.

“ahhhhhh…. Reza ibu udah nggak kuaatttttt” rintihan Ibu Dara.
Pelan pelan ku pegang kontolku, kuarahkan ke memeknya yang sudah basah dan licin dan “bleeesssssssssshh”. “ohhhhh….enaak… Reza .” teriak Ibu Dara.

Kontolku ku diamkan sebentar Ibu Dara sepontan melihat ke wajahku dan langsung ia menunduk lagi kududukkan di atas meja makan dan kuangkat kakinya mulailah aku memompanya. “Oh memeknya ibu sangat enak…”, bisikku.

“Reza kontolmu juga sangat besar rupanya”, ibu Dara sudah tidak memikirkan lagi norma norma, yang ada hanya lah nafsu birahinya yang harus dituntaskan. Berulang-ulang ku pompa memeknya dengan kontolku. “Oohh akhh Reza”, ku balikkan lagi badannya dan tangannya memegang pinggiran meja, kutusuk memeknya dari belakang, bleesssssSSSS. “Ohhhhh….” teriak Ibu Dara kuhujam sekeras-kerasnya kontolku, tanganku meremas remas susunya.

Kuperhatikan saat ngentot tubunya dari belakang, indah sekali tubuh bu Dara kalu di kentod dari belakang, aku terus menyodok memeknya dengan keras. Hingga kurang lebih setengah jam ibu Dara bilang “Reza ibu udah nggak tahan”. “Sebentar ya bu bentar lagi aku mau nembak nih”. Kataku

“Ahhhhh…ahhhh.. ahhh Reza ibu mau orgasme nihhh..ahhhh” aku semakin kencang menyodokan kontolku ke lubang memeknya, dan snikmat sekali terasa kontulu seperti di jepit dan terasa hangatnya seluruh batang kontolku saat terkena cairan memeknya. Semakin kupercepat gerakan menusukku, “oh Ibu aku juga dah mo sampai neh”“ cepat Reza ibu bantu ohouhhhhh” ibu Dara menggoyangnya lagi dan akhirnya aku merasa akan keluar.

“Ibu aku mo keluararrrrr…oooohhhh” akhirnya cairan mani ku menyirami seluruh memeknya. Setelah hening sejenakku cabut kontolku dan kupakai celana pendek setelah itu ibu Dara merapikan Daster dan jilbabnya langsung aku minta maaf kepadanya.“Bu mohon maaf Faqih khilaf kataku.

“Tidak apa-apa kok Reza ibu juga yang salah yang menggoda Reza “ujarnya. Lalu aku langsung pulang ke rumah dan membersihkan badan, sehabis kelar mandi terlihat ibu Dara sedang menjemur pakaian dan sangat nampak kalau bu Dara tidak memakai sempak karena dasternya tembus pandang saat terkena sinar matahari. Sebelum aku pergi ku sempatkan pamitan ke ibu Dara dan dia tersenyum, tidak tau apakah ada artinya atau tidak.

 

 

 

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *