Ngewe Dengan Tukang Kebun

NGEWE DENGAN TUKANG KEBUN

Ngewe Dengan Tukang Kebun

Cerita seks ngewe dengan tukang kebun . Perkenalkan namaku Rahma Sahoutri, biasa dipanggil Rama. umurku 37 tahun. aku adalah seorang guru di sebuah sekolah menengah negeri di kota kecil di pinggiran jawa timur. aku mempunyai suami bernama Gunawan, umurnya 40 tahun.

NGEWE DENGAN TUKANG KEBUN

Suamiku seorang pejabat teras di linkungan pemkot tempat kami tinggal. kami memiliki 2 orang anak, seorang anak laki-laki dan seroang lagi perempuan.

Anakku yang pertama bernama yunita. umurnya baru 19 tahun, dan sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi negeri di luar kota.

Sedangkan anakku yang kedua bernama agus baru berumur 17 tahun, saat ini kelas 12 dan sedang mempersiapkan diri untuk ujian akhir dan seleksi masuk perguruan tinggi.

Sedikit deskripsi tentang diriku. aku mempunyai tinggi badan 160 cm dan berat badan 50 kg.tubuhku tidak terlalu kecil tapi juga tidak gemuk, lebih tepat dsebut berisi kulitku kuning langsat khas wanita dari kotaku.

Ukuran payudaraku lumayan besar yaitu 36c, meskipun sudah agak kendur setelah hamil dan menyusui kedua anakku. seharian
saya memakai baju muslim dengan jilbab lebar yang menutupi dadaku untuk mengajar dan beraktifitas di luar rumah.

Sedangkan di dalam rumah aku biasa memakai daster untuk pakaian sehari-hari.
Rumahku berukuran cukup besar dan terletak di pinggiran kota. karena tuntutan pekerjaan, suamiku yang bekerja di dinas keungan sering pergi keluar kota, entah itu untuk kunjungan kerja maupun rapat koordinasi.

Sedangkan anakku yang pertama, yunita, hanya pulang tiap akhir pekan itupun jika tidak ada kegiatan di kampus atau tugas yang harus diselesaikan.

Sedangkan agus, untuk menghadapi ujian akhir dan seleksi perguruan tinggi lebih sering pulang malam karena harus mengikuti kegiatan tutorial serta bimbingan belajar yang dia ikuti. praktis setiap hari aku lebih sering sendirian di rumah.

di rumahku selain keluarga ku, ada seorang asisten rumah tangga dan tukang kebun yang merangkap penjaga rumah yang merupakan sepasang suami istri. asisten rumah tanggaku bernama mbok Asnah sedangkan tukang kebunku bernama pak Rudi.

Setiap hari mbok Asnah bekerja dari jam 5 pagi sampai 6 petang. mbok Asnah tidak tinggal di rumahku. dia setiap hari pulang pergi dari rumahnya yang tidak jauh begitu pula dengan pak Rudi. meskipun begitu ada sebuah kamar kosong untuk
pak Rudi karena sering harus menginap jika harus menjaga rumah kami.

di lingkungan tempat kami tinggal keluarga kami cukup di hormasti. Selain karena latar belakang profesiku dan suamiku sebagai guru dan pejabat di lingkungan pemkot.

Tapi juga karena keluargaku yang selalu menjunjung nilai hidup orang jawa dan agama yang kami anut. Meskipun tidak terlalu fanatik, saya selalu mengajarkan anakku untuk berbuat baik sesuai aturan agama.

Oleh karena itu tidak jarang suamiku diminta untuk memimpin kegiatan di ingkungan kami, begitu juga aku yang menjadi penggerak kegiatan PKK dan pengajian di tempat kami.

sebagai seorang istri dan ibu aku berusaha untuk setia kepada keluargaku. sebisa mungkin aku membawa diri dalam pergaulan di lingkungan tempat tinggalku maupun tempat kerjaku.

Aku selalu berusaha sesopan mungkin dalam bertutur, bertindak serta berpakaian. semua itu kulakukan demi menjaga keharmonisan dan keutuhan keluargaku.

Meskipun begitu tidak jarang saya menemukan kemunculan laki-laki di sekitarku yang penuh nafsu pada tubuhku. Meski memakai baju muslim saat di luar rumah, nyatanya tidak mampu menutupi seluruh keindahan lekuk tubuhku, terutama payudaraku.

Tubuhku seakan akan menjadi magnet bagi bapak bapak dan anak laki laki tetanggaku serta rekan rekan guru laki laki di sekolah tempatku mengajar.

Tidak terkecuali pak Rudi, lelaki berusia 50 tahun tersebut tidak jarang kupergoki sedang menatap lekat pada tubuhku. terutama saat di rumah karena aku lebih sering memakai pakaian biasa jadi seolah memberi kesempatan lebih besar untuk menikamti tubuhku.

Aku merasa tidak nyaman akan hal itu dan sudah berusaha berbicara pada suamiku. tapi suamiku berkata untuk tidak berburuk sangka karena pak Rudi sudah ikut keluarga suamiku sejak masih muda dan mengenalku hampir 20 tahun sejak aku menikah dengan suamiku. akupun berusaha menghilangkan pikiran buruk tentang pak Rudi.

Semua hal yang kulakukan tidak bisa membuat hatiku tenang, setiap saat beraktifitas di rumah aku merasa seperti selalu melebarkan gerakan gerikku oleh pak kardi.

Seperti saat sedang merawat tanaman di halaman, aku merasa pak Rudi memperhatikanku dari balik kaca gelap jendela dalam ruangan yang terletak tepat di samping halaman belakang rumahku atau saat aku ke kamar mandi yang terletak dari lurus dalam ruangan.

Semua hal ini justru terus menambah kualitasku pada perilaku pak kardi terhadapku. tapi semua itu mungkin juga hanya kupendam dalam perasaanku karena aku belum menemukan bukti nyata kekurang-ajaran pak Rudi saya. sampai suatu saat.

Sakit itu setelah pulang mengajar aku segera tidur karena lelah mengampu 6 jam pelajaran untuk 3 kelas seharian tadi. aku tidur sangat lelap dan cukup lama. aku terbangun ketika mendengar gemuruh tanda akan turun hujan.

Aku teringat jemuran di belakang belum diangkat karena siang tadi mbok Asnah ijin pulang ebih awal karena kurang enak badan. segera aku menggali bangun dari tempat tidur dan halaman belakang rumah untuk mengangkat menuju jemuran yang seharusnya sudah kering.

Ketika berjalan melewati dapur aku melihat pak Rudi berdiri di samping tempat jemuran.
“Aku berhenti untuk memperhatikan dari balik jendela dapur apa yang sedang dilakukan Pak Rudi.”

“Pertama kali aku tidak sadar karena pikiranku masih”

“belum mengumpulkan semuanya dan melihatku”

“masih kabur setelah bangun tidur tadi.tapi setelah
kuperhatikan secara seksama, aku setengah terkejut
mati apa yang kulihat dengan kedua mataku.

Saat itu pak Rudi tengah melakukan masturbasi dan yang lebih mengejutkanku adalah pak Rudi menggunakan celana dalamku yang sedang di jemur untuk masturbasi.

Pak Rudi membungkuskan celana dalamku pada penisnya sambil dikocok kocok dengan satu tangan. tidak hanya itu di tangan yang lain kulihat ada bh hitam milikku yang sedang dia ciumi sambil masturbasi.

Aku hanya bisa diam mematung menyaksikan hal itu. aku tidak bisa membayangkan apa yang ada dalam pikiran pak Rudi ketika sedang melakukan masturbasi menggunakan celana dalam dan bh milikku saat itu.

Aku hanya bisa menyaksikan detik demi detik, kocokan demi kocokan pada penisnya, serta tiap hirupan nafas pada bh-ku. aku menyaksikan semuanya yang terjadi hingga pak kardi sampai pada orgasmenya.

Dia menggunakan cup bh milikku yang diciuminya sedari tadi untuk menampung sperma dari penisnya. lalu dia setelah selesai orgasme dia menggunakan celana dalamku untuk membersihkan sisa sperma di penisnya dan mengelap keringatnya.

Tidak jadi mengangkat jemuran, aku segera berlari kembali ke kamarku di lantai 2. di dalam kamar aku terus memikirkan hal yang baru saja kulihat. aku tidak bisa memikirkan apa apa hanya gambaran pak Rudi yang sedang masturbasi yang melayang layang dalam pikiranku.
“Aku hanya mendengarkan sampai ketukan di pintu kamarku mengejutkanku.”
Aku segera membuka pintu dan terlihat di balik pintu pak Rudi berdiri tepat di depan pintu kamarku.

keringat dingin meluncur dari kepalaku tidak tahu apa yang dilakukan pak kardi di sini.

Dengan tersenyum dia mengatakan mau pamit pulang karena sudah sakit. segera setelah itu dia berbalik dan berjalan menuruni tangga untuk pulang. aku tidak memperdulikan yang dia katakan, dari tadi aku hanya tertunduk melihat cetakan celananya.

Setelah memastikan pak Rudi pergi aku berjalan menuruni tangga dan menuju halaman belakang tempat jemuranku tadi. aku mendekati pakaian dalamku yang digunakan untuk masturbasi tadi.

Terlihat di kedua cup bh ku masih ada lelehan sperma pak Rudi sedangkan celana dalamku basah kuyup juga oleh sperma serta keringat pak Rudi.

Tanpa kusadari aku mengambil bh tersebut dan mendekatkannya ke hidungku, aku mencoba menghirup aroma sperma segar milik pak Rudi yang baru saja dia tumpahkan ke bh-ku. aroma sperma yang khas itu seakan menggelapkan pikiranku. menghipnotisku dan

Tangan kiriku mulai masuk ke dalam dasterku, menetap di balik celana dalamku. jari jariku mulai menggosok gosok bibir vaginaku yang ternyata sudah mulai basah.

Aku semakin kuat menghirup aroma sperma itu sambil memainkan vaginaku. aku duduk di atas rumput halaman rumahku. aku meraih celana dalamku yang berlumuran sperma dan keringat tadi dan meletakkannya di wajahku dan merebahkan tubuhku.

Aku mulai menjilati sedikit demi sedikit lelehan sperma pada bh ku. kocokan pada vaginaku semakin cepat, nafasku mulai tersengal sengal. aku merasakan sesuatu akan meledak di dalam tubuhku.

Semakin besar rasa itu semakin kupercepat hingga akhirnya aku orgasme. cairan kewanitaanku membasahi tangan dan celana dalam yang kupakai.

Saya tidak menyangka hanya dengan masturbasi dengan menghirup dan menjilati sperma bisa membawa orgasme sehebat itu. tanpa kusadari semenjak saat itu aku mulai ketagihan sperma pak Rudi.

Setiap saat aku memperhatikan jemuran di halaman belakang untuk menunggu pak Rudi melakukan masturbasinya. Hampir setiap hari aku masturbasi seminggu sejak kejadian itu aku selalu masturbasi dengan sperma pak Rudi.

Sensasi sperma milik pria yang bukan suamiku membawa sensasi tersendiri saat masturbasi. bahkan pakaian dalam bekas masturbasi itu tidak aku cuci tapi justru aku pakai setiap hari. Rudi pada bh dan cd yang kupakai membawa sensasi binal saat menyentuh kulit payudara dan vaginaku.

Sejak hari itu pula kau tahu pak Rudi sudah lama melakukan hal ini. gelagat pak Rudi yang santai saat masturbasi menandakan bahwa dia sudah terbiasa melakukan masturbasi dengan pakaian dalamku.

Hampir saya memastikan setiap pakaian dalam yang saya miliki pernah dipakai untuk masturbasi. yang menjadi pikiranku, bagaimana mungkin mbok Asnah yang hampir tiap hari berada di rumah dan bertanggung jawab atas jemuran tidak menyadri akan hal ini.

Mungkin pak Rudi sudah mengatur strategi dan waktu yang tepat sehingga perbuatannya tidak diketahui istrinya tersebut. entahlah.

Setelah hampir sebulan melakukan kebiasaan masturbasi dengan sperma pak Rudi, sedikit demi sedikit rasa muncul dalam diri saya. aku mulai sadar apa yang kulakukan itu salah.

Semua yang kulakukan telah merusak kehormatan serta kepercayaan dari keluargaku. aku bermaksud menghentikan semua ini. tapi sejauh ini aku mencoba setiap aku melihat sperma pada pakaian dalamku, nafsuku berhasil mengalahkan akal sehatku. kembali aku terjebak dalam lingkaran setan yang membawaku semakin dalam pada dosa.

Sejujurnya aku menikmati semua ini. aku tidak bisa berhenti jika pak Rudi masih menggunakan pakaian dalamku untuk masturbasi. aku sadar jika aku ingin menghentikan hal ini aku harus mengatasi sumber masalah ini.

Semuanya berasal dari pak Rudi, jika pak Rudi berhenti melakukannya maka saya yakin secara otomatis membuat berhenti menikmati spermanya. tapi aku tidak tega melaporkannya pada suamiku, aku tidak ingin masalah ini menjadi besar.

Aku harus mencoba menyelesaikannya sendiri, dan jalan satu satunya aku harus bicara dengan pak Rudi. ya harus bicara langsung dengan pak Rudi.

Siang itu aku pulang lebih awal. segera aku mengangkat jemuran yang sudah kering terutama pakaian dalamku. aku sudah berniat untuk berbicara dengan pak Rudi. tapi pertama kali aku harus menghilangkan kesempatannya bermasturbasi dengan pakaian dalamku.

Untuk aku membawa semua pakaian dalamku ke kamar sehingga pak Rudi tidak bisa melakukan masturbasi dengan pakaianku. itu adalh langkah awal yang kulakukan untuk menghentikan semua perbuatan dosa ini.

Aku menyiapkan diriku karena setelah ini aku akan segera menemui pak Rudi untuk mebahas hal yang sebenamya mengarahkan untuk kami berdua.

Dengan langkah mantap aku menuju kamar pak Rudi. kulihat pintu kamrnya terbuka menandakan bahwa dia berada di dalam ruangan. aku membulatkan tekad seiring langkahku ke kamar pak Rudi.

Tapi ketika sampai di depan pintu kamar pak Rudi, aku kembali melihat hal yang tidak kuduga. dengan posisi berbaring dan celana melorot sampai lututnya. kulihat pak kardi sedang mengocok penis hitam miliknya.

Penis itu jauh lebih besar dari milik suamiku. aku hanya bisa diam menatap pak Rudi tersenyum ke arahku. gila, dia sadar aku ada disini tapi sama sekali tidak berusaha mengehentikan maupun berusaha menutupi penis hitamnya itu.

Bahkan dia semakin mempercepat kocokannya sampai dia orgasme diperkaya sperma putih kental di atas tempat tidurnya.
Sadar pak Rudi melihat ke arah aku segera beralri dari kamarnya. aku tidak percaya pak Rudi berani melakukan masturbasi di hadapanku sendiri. bahkan dengan sengaja memamerkan penisnya padaku.

Aku berjalan menuju dapur untuk mengambil minuman untuk mencoba menenangkan diri. Saat sedang menuang air dari dispenser ke dalam gelas, tiba-tiba aku merasa sepasang tangan meraba payudaraku dari belakang.
“Hampir saja gelas berisi air yang akan kuminum”

“jatuh ke lantai.ketika menoleh aku terkejut melihat
ternyata pak Rudi sudah ada di belakangku.”

Aku berusaha meronta untuk melepaskan diri dari pelukan pak Kardi. tapi semakin kuat aku meronta, semakin kuat pula dekapan pak kardi aku. remasan tangan pak kardi pada payudaraku membuat pikiranku untuk pemberontakan semakin tidak fokus.

Tangan kekar pak Rudi dengan kasar meremas remas kedua buah dadaku. sesekali pak Rudi menarik narik dan memilin pentil ku dari luar bh. aku semakin mengendurkan perlawananku karena payudaraku adalah salah satu bagian tubuhku yang paling sensitif.

Hembusan nafas pak Rudi yang mengenai bagian belakang leherku semakin menambah rangsangan pada tubuhku. aku mulai larut dalam alunan nafsu pak Rudi, yang sedikit demi sedikit mulai mengambil alih kesadaranku atas tubuhku.
Selesai dengan payudaraku salah satu tangan pak Rudi mulai memenuhi ke bawah perutku. tangan hitam kasar itu mulai mengelus selangkanganku dari luar. lolos

Aku yang saat itu memakai daster terusan lengan pendek tidak berdaya menahan serangan serangan dari pak Rudi. pak Rudi lalu mulai mengangkat bagian bawah dasterku, ditariknya hingga sampai sebatas pinggulku.

Tangannya yang tadi bermain utama di luar kini mulai masuk ke dalam celana dalamku. jari telunjuk memainkan bibir vaginaku serta klitorisku. aku hanya bisa menikamti perlakuan pak Rudi.

Mataku terlalu menikmati setiap gosokan pada vaginaku, sampai sampai aku tidak sadar kancing dasterku sudah terlepas semua hanya menyisakan bh yang masih menutupi payudara besar milikku.

Jari jari pak Rudi mulai menusuk nusuk vaginaku. vaginaku yang sudah sangat basah akibat rangsangan semakin memudahkan pak Rudi melancarkan aksinya.

Saat tangan kirinya berada di vaginaku, tangan mengeluarkan buah dadaku dari dalam bh tanpa membukanya terlebih dahulu. jari kasar pak Rudi menarik narik dan menjepit pentilku.

Aku semakin terbuai oleh kenikmatan yang diberikannya padaku apalagi kini jari jari tangan sudah mengocok vaginaku secara kasar. nafasku berburu dan badanku bergetar hebat, aku hampir mencapai orgasmeku.

Sampai akhirnya tiba tiba pak Rudi menghentikan semua perbuatannya. dia hanya tersenyum lalu pergi meninggalkanku. aku bingung apa yang berusaha membenahi pakaian ku dan segera kemabali ke kamar.

Sejak saat itu aku semakin bingung dengan keadaanku. di satu sisi aku telah dimengerti oleh pak Rudi, tapi di sisi lain aku sangat menikmati apa yang dilakukan pak Rudi saya, bahkan aku kecewa saat itu pak Rudi menghentikan aksinya di tengah tengah aku menuju orgasme.

Saat itu aku terpaksa menahan nafsuku tanpa pelampiasan karena suamiku tidak sedang di rumah, terkadang hatiku kecilku berharap bahwa pak kardi akan datang kembali untuk menuntaskan nafsuku.
Sebenarnya aku ingin melaporkan hal ini pada suamiku tapi entah kenapa aku tidak pernah melakukannya.

Setiap hari aku bertemu pak Rudi membuatku merasa canggung. kejadian hari itu telah mengubah cara pandangku padanya. di balik senyum pak Rudi di depanku dan keluarga tersembunyi kilatan nafsu yang besar, terlihat dari mata yang kini sudah terang terang melihatku.

Hal ini diperparah dengan fakta bahwa gambaran penis hitam berurat pak Rudi selalu melayang di pikiranku. nafsuku semakin menjadi suamiku tidak ada untuk memuaskan nafsuku.

Aku pernah mencoba bermasturbasi sendiri tapi apa yang kudapatkan jauh berbeda dari apa yang diberikan pak Rudi.aku terus mencoba menahan nafsu ku tapi semakin kutahan merasakan nafsu semakin meledak ledak.

Hingga akhirnya pada malam hari itu, saat itu sedang hujan deras. aku dirumah sendirian karena agus dan suamiku belum pulang. dari dalam kamarku terlihat lampu kamar pak kardi menyala..

Aku melangkah ragu menuruni tangga menuju lantai satu. tanpa perintah kaki ku melangkah membawaku menuju kamar pak Rudi. sesampainya di kamar pak Rudi, kulihat pak Rudi sedang tidur.

Aku mendekatinya pelan lalu berjongkok di samping tempat tidurnya. aku mulai mengelus cetakan di selangkangan pak Rudi dari luar celana. aku mendekati kepalaku dan mulai menciumi cetakan itu.

Aku menghirup bau yang tidak bernyanyi, bau sperma yang selama ini tumpah pada pakaian dalamku. aku mengelus cetakan itu dengan lembut sehingga tidak membangunkan pak Rudi.

Setelah kuelus, cetakan di celananya semakin besar dan terlihat ingin keluar dari celana. dengan gemetar ku pelorotkan celananya, sampai penis hitam milik pak Rudi mengacung tegak dihadapanku.

Aku mendekatkan mulutku ke ujung kepala penis itu dan mulai menjilatinya. demi sedikit aku mulai mengulum penis itu. aku memaju mundurkan kepalaku dan menghisap penis itu pelan pelan.

Sambil mengulum penis pak Rudi diterima menggosok vaginaku dari dalam celana. aku sangat menikamti hal itu sampai sampai aku tidak sadar saat tangan pak Rudi memegangi kepalaku.

Ternyata pak Rudi sudah bangun, dia hanya menatap tanpa ekspresi. aku berusaha untuk menjauh tapi menikmatinya lebih menarikku. aku ditarik ke atas tempat tidur dan dibaringkan diatasnya, sekarang berada di bawah posisi pak Rudi.

Pak Rudi lalu memelorotkan rok bawahan daster yang kupakai dan membuka celana dalamku. setelah itu dia membuka kancing baju dan bh ku, dikeluarkannya buah dadaku dari bukaan di bagian depan bajuku.

Tanpa aba aba dia lalu mencaplok pentil payudaraku, dikulumnya perlahan sambil di hisap hisap serta ekstraksi lebut. semua itu dilakukan berulang ulang pada kedua payudaraku.

Aku sangat menikamati perlakuan itu hingga tanpa kusadari celana dalamku sudah tidak pada tempatnya.
Pak Rudi mengarahkan penisnya ke vaginaku. vaginaku yang sudah sangat terangsang sampai sampai cairan kewanitaanku membashi celana dalamku. pelan pelan pak Rudi memasukkan penisnya.

Meski sudah sempit lagi tapi karena ukuran
penis yang besar, vagina terasa sangat sesak.

panasnya penis pak Rudi semakin membuat cairan
kewanitaanku keluar dan memudahkan jalan
masuknya penis itu.

Setelah masuk seluruhnya pak Rudi mendiamkannya dulu, saya merasa vaginaku terasa penuh diasuki penis pak Rudi. penis itu sangat besar jauh lebih besar dari milik suamiku.

Pak Rudi mulai mengocok penisnya dalam vaginaku. semakin lama kocokannya semakin cepat dan pembohong. sambil menggenjotiku, pak Rudi kembali memainkan buah dadaku.

Salah satu buah dadaku dikulum dalam mulut dan yang lain dia mainkan pentilnya dengan jari jari tangan.

pentilku yang dalam keadaan biasa sudah semakin besar bertambah besar saat terangsang sampai seukuran ibu jari orang dewasa. hal ini semakin memudahkan pak Rudi memainkan payudaraku.

Setelah 5 menit digenjot aku sampai pada orgasme pertamaku, tubuhku menegangkan seperti dialiri listrik. tapi pak Rudi belum menandakan orgasme bahkan genjotanya semakin pembohong dan kasar..

selama hampir 30 menit aku terus menerus digenjot pak Rudi, selama itu aku mendapatkan 4 orgasme beruntun, yang sebelumnya belum pernah aku dapatkan dari suamiku.

Genjotan pak Rudi semakin tidak beraturan dan meremas sisa buah dadku dengan kasar. nafasnya memburu seperti kuda, keringatnya menetes membasahi tubuh hitamnya.

5 menit kemudian genjotan pak Rudi semakin cepat hingga akhirnya seluruh tubuhnya menegangkan bersama orgasmeku yang kelima. dia menyemprotkan sperma putih panas nan kental dalam rahimku.

Aku berusaha meminta mengeluarkannya di luar tapi karena terlalu lelah setelah mendapat 5 orgasme berturut-turut membuatku tidak berdaya melakukan apa.

semenjak saat kehidupanku berubah, aku yang dulunya wanita terhormat yang setia kini telah jatuh ke dalam dekapan tukang kebunku layaknya wanita murahan. Hampir setiap ada kesempatan aku meminta pak Rudi untuk menyetubuhiku.

Aku sudah kecanduan penis hitam berurat milik pak Rudi, aku tidak bisa melewati sehari pun tanpa di temani sodokan sodokan nikmat pak Rudi di vaginaku. nafsuku semakin besar seiring perselingkuhanku dengan tukang kebunku di rumahku sendiri.

Aku berusaha sebisa mungkin bersembunyi dengan rapat rapat hubunganku dengan pak Rudi dari keluargku.

suamiku yang jarang pulang dan memuaskanku sekarang tidak masalah suhunya karena selalu ada pak Rudi yang selalu bersedia memuaskanku. di depan keluarga ku sikap ku dan pak Rudi biasa saja tapi setelah mereka tidak di rumah.

Pak Rudi menjadi pemiliki baru dari tubuhku. pak Rudi meskipun sudah tua tapi pengetahuan seksnya sangat luas. tidak seperti suamiku yang asal sodok dan minim variasi. selama berhubungan dengan pak Rudi aku mendpatkan kenikamtan yang lebih besar dari yang kudapat selam 20 tahun perkawinanku.

pak Rudi semakin sering bermalam di rumahku terutama saat aku sendirian. dengan pekerjaanya sebagai tukan kebun sekaligus penjaga membuat hubungan kami aman dari tetangga sekitar.

Jika sedang berduaan saja dengan pak Rudi kegiatan kami hanya berhubungan seks. pernah suatu pagi duduk bersiap mengajar, di ruang makan tiba tiba pak Rudi memelukku dari belakang.

Disibakkan rok dan celana dalamku, lalu langsung aku disodok dari belakang dengan pakaianku masih lengkap dengan jilbabku. pak kardi menyutubuhi dari bealakang dan aku bersandar di meja makan.

Seperti biasa pak Rudi keluar di dalam dan karena sudah mepet aku berangkat mengjar dengan sperma pak Rudi yang masih meleleh dari vaginaku.

selama berhubungan dengan pak Rudi kami selalu melakukannya di kamarku setiap berhubungan intim bahkan jika malam hari saat suamiku tidak ada pak Rudi selalu tidur bersama ku layaknya suamiku sendiri.

Jika sedang bosan di kamr pak Rudi selalu mengajakku berhubungan intim di spot rumah kami. ruang tamu, ruang keluarga, dapur kamar mandi. tidak terlewatkan kamr tidur anak anakku pernah kami jadikan arena pemuasan nafsu kami.

Bahkan pernah pak Rudi menyetubuhiku di halaman belakang saat malam hari, karena dinding belakang rumahku cukup tinggi aku tidak khawatir tetanggaku memergokiku disetubuhi pak kardi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *