Ngewe Pacar Sesaatku Yang Masih Polos

NGEWE PACAR SESAAT KU YANG MASIH POLOS

Ngewe Pacar Sesaatku Yang Masih Polos

NGEWE PACAR SESAAT KU YANG MASIH POLOS

Ceritaku ngewe pacar sesaatku yang masih polos. Pada saat aku Pada waktu Sore itu waktu aku sampe dikantor aku disuruh atasanku untuk fotokopi sebuah berkas, dan beranjaklah aku ke tempat fotokopi disebelah kantorku tersebut. Pada saat aku sampai di tempat fotokopi itu ada  sebuah pemandangan yang gak biasa aku lihat, yaitu sosok cewek  seksi dengan paras lumayan cantik dan body yang menggoda.

Dan ternyata cewek  itu adalah kariawan fotokopi tersebut. Pertama aku berlagak biasa saja walaupun sebenarnya aku ingin kenalan sama cewek itu. Setelah aku selesai fotokopi semua berkas aku kembali ke kantor dengan rasa penasaran siapa cewek  cantik itu sebenarnya.

Dan besok harinya aku kembali ke tempat fotokopi tersebut berniat untuk mengajak kenalan cewek tersebut tapi dengan modus aku  fotokopi. Dan tak kusangka ternyata cewek itu judes, aku mengajaknya berbicara namun cewek itu diam saja. Lalu timbulah dalam fikiranku untuk bias menikmati tubuhnya yang sexy dan juga montok  itu.

Beberapa hari kemudian aku bertanya pada teman satu kantorku dan ternyata ada yang kenal dengan cewek pegawai fotokopi itu, kemudian aku meminta no wa dan nama instagramnya. Ternyata gadis itu  Anissa, umurnya sekitar 21tahunan. Lalu aku langsung chat no wa nya  dan tak lama ternyata chatku langsung diterimanya.

Pada satu malam di wa nya Anissa memasang foto propil nya  yang cantik banget,kemudian aku mencoba menggodanya dengan chat dan ternyata tak kuduga cewek itu membalas chatku dengan baik. Aku lantas langusng  berfikir ternyata  cewek ini tidak terlalu galak, mungkin aja karna aku belum terlalu kenal dengannya.

Setelah beberpa hari aku chatan dengan Anssa, aku memberanikan diri  untuk mengajaknya makan siang dan diapun ternyata mau saat ku ajak. Lalu aku menjemputnya ditempat ia biasa bekerja dan aku menuju suatu rumah makan yang sederhana. Sembari makan aku bertanya “apa gak ada yang marah niiih kalo kita pergi  makan berdua gini”, “aaahh gak ada orang aku jomblo kok bang” jawab Annisa.

Dalam hati aku berkata yes aku masih ada kesempatan. Setelah 30 menit kita selesai makan, lalu aku mengantarnya kembali ketempatnya bekerja dan akupun kembali kekkantorku. Setelah seminggu kemudian waktu malam minggu aku mengajaknya keluar untuk makan malam  di luar, aku mengajaknya disebuah cafe  tak jauh dari tempatku.

Aku memberanikan diri  untuk menyatakan perasaanku kepadanya pada  malam itu, entah diterima atau tidak. Disela-sela makan aku bercanda dengannya seolah kita sudah akrab lama. Percakapanku pun langsun menuju menyatakan cintaku padanya. Setelah selesai  makan tepatnya sebelum pulang aku menyatakan perasaanku padanya dan diapun terdiam sejenak mendengarkan aku menyatakan perasaanku padanya.

Akupunl langsung berfikir “waaah  ini aku pasti bakal ditolak deh” dan ternyata tak sesuai dengan expetasiku Anissa pun langsung menerima cintaku. Perasaanku sangat bahagia sekali, akhirnya Anissa  menerima cintaku akupun lantas mengantarnya pulang. Dan Setibanya dirumahnya terlihat rumahnya yang sangat sepi.

Ternyata dia hanya tinggal dirumah berdua  bersama neneknya karena kedua orangtuanya berada diluar kota untuk bekerja. Aku tiba dirumahnya sekitar jam 10 malam  dan belum malam-malam banget siih, tapi aku memutuskan untuk memilih berpamitan pulang. Namun disaat aku untuk berpamitan pulang Anissa malah menahanku untuk pulang.

Dia meminta ku agar aku menemaninya sebentar di rumahnya  karena ternyata neneknya sedang ada dirumah sodaranya nya tidak begitu jauh dari rumahnya Anissa. “Timbulah isi pikiran kotorku siapa tau aku bisa  langsung menikmati tubuh Anissa”. Akupun mengiyakan permintaan Anissa dan menemaninya dulu di rumahnya.

Gurauan dan candaan pun menghiasi percakapan  kita sampai2 tak sengaja tanganku ini mengenai payudaranya. Langsung candaan dan tawa  kita berhenti  sejenak dan kita saling bertatap muka. Tanpa berpikir panjang  dan basa basi aku langsung mendekatkan wajahku kewajah Anissa dan tak kuduka  ternyata dia hanya diam saja seaakan  dia  memberi peluang untuk aku segera mencium bibirnya.

Tak lama aku langsung saja  mencium bibirnya, diapun membalas ciumanku dengan lembut. Lidahku mulai beraksi didalam rongga mulutnya diapun membalas aksi lidahku. Kita saling menikmati ciuman itu. Tak lama kedua tanganku mulai memegang payudaranya dan diapunterligat  diam saja, aku lalu meremas-remas perlahan payudranya yang besar itu.

Kurasakan penisku mulai berdiri tegang. Ciumanku mulai sampai keleher nya Anissa, aku sengaja membuatnya  sange dan terangsang, sembari aku berciuman aku memasukan satu tanganku untuk masuk kedalam bajunya, dan masuklah tanganku ke dalam payudaranya. Ternyata sangay besar sekali rasa tetek nya saat kupegang. Dan ia pun mulai mendesah pelan.

Hasratku semakin tinggi dan penuh nafsu, lalu kupegang tangannya dan kuarahkan kepenisku yang sudah tegang  dan sangat keras sekali. Dengan tanpa kupaksa tanganya pun mulai meremas penisku yang besar ini. Setelah kurasa kita berdua saling terangsang aku mulai membuka baju yang dia pakai dan bh merah yg dia pakai, aq menjilati  dan menghisap putting teteknya dia mulai mendesah keenakan, dan terus tanganku juga mulai masuk  keabwah men uju kedalam celananya dan menusuk nusuk memek nya dengan jari ku.

Anissa lalu membuka resetlingku dan mengeluarkan penisku dari dalam  celanaku dan dengan penuh nafsunya diapun langsung mengulum penisku. Aku merasakan dengan penuh kenikmatan, dan  aku membiarkanya untuk  menghisap dan menjilati  penisku yang besar itu.

Setelah sekitar 10 menit Anissa menjilati dan mengulum seluruh batang penisku, aku membuka celana dan celana dalam nya lalu aku tidurkan dia diatas sofa. Secara pelan pelan aku mulai masukkan penisku kedalam lubang memeknya “Bleeeeesssss” dan akhirnya penisku masuk kedalam lubang memeknya. Lalu aku memaju mundurkan penisku di dalam memeknya dengan perlahan.

Aaaaahhhhhh….aaaahhhhhh….ahhhhhhh” suara dari desahannya Anissa. Aku terus menusuknya dengan penisku“Plooook…Ploook…Ploook…”. aku melihat wajah  Anissa dia sangat amat menikmatinya. Setelah beberapa menit aku tarik tangannya dan meminta dia duduk  diatasku, diapun langsung menurutinya. Dia terus bergoyang naik turun dan terlihan pensiku dan memek nya saling keluar masuk.

Tak lama dia bergoyang di atasku Anissa mendesah lirih “Say…Saayyyaaank…Aku keluuuaaarr…ahhhhhh..ahhhh” akhirnya dia orgasme pertamakalinyaa. Setelah aku merasa bosan dengan gaya di atas lalu aku memintanya untuk nungging, kumasukkan lagi penisku yang keras itu kedalam lubang memeknya dari belakang.

Kusodok secara cepat  dan kuat(aku berfikir agar aku segera keluar sebelum nenknya pulang). Anissa mendesah dan merinrtih  “Aaaahhhh….ahhhh…ahhhhh ..Sayank..pelaan pelaaaan yhaa” tapi aku tidak menghiraukannya aku terus menusuknya  dari belakang secara cepat sehingga terdengar suara sodokan  “ploooook…plooook…plooook” sangat keras.

Kurang lebih 20 menit aku menusuknya dari belakang, aku merasakan badanku bergetar dan lemas, aku merasa melayang sampai terasa di ubun-ubunku. Dan pada akhirnya aku orgasme “Crrooooottt…..Crooottthhh….Croootttttt…” tak terkira sudah berapa banyak dan  berapa kali aku menyemprot  spermaku ke dalam lubang memeknya dan aku membiarkan sesaat penisku tertancap di memeknya.

Dan setelah itu kita saling berpakaian kembali , kita saling membersihkan badan kita hanya menggunankan tisu yang ada dimeja ruang tamu. Setelah kita mengenakan baju aku melihat wajah Anissa terdiam murung, kemudian aku bertanya.

“kamu kenapa diam  sayankku”
“kenapa tadi kamu keluarkan didalam memek ku spermanya,nanti kalo aku hamil gimana” jawab Anissa
“tidak apa apa sayangku, ini kan hanya sekali saja,besok-besok aku gak akan kelauarkan spermaku di dalam meemk kamu lagi kok” jawabku meyakinkannya.

pokoknya kalau nanti  aku hamil kamu harus bertanggung jawab ya” cetus Anissa
“iya sayangku, aku pasti bakalan bertanggung jawab kok sama kamu” jawabku agar Anissa merasa tenang
“janji ya sayang” Anissa meminta janji kepadaku
“iya sayangku, janji” jawabku sembari aku mencium keningnya.

Tak beberapa lama kemudian neneknya pun pulang diantar saudaranya, dan aku menyalami  sambil aku untuk berpamitan untuk pulang kerumah. Dan setelah kejadian pada malam itu aku dan Anissa masih sering melakukan hubungan intim, baik dirumahku pada saat rumahku sepi, maupun dirumah Anissa, kadang saat hari libur  kami berdua pun pergi menyewa hotel untuk bisa menuangkan hasrat birahi kami dan tentunya untuk menikmati tubuhnya Anissa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *