Melayani Sepupu yang Penuh Nafsu
GAIRAH BIRAHI -Namaku Danu, mukaku lumayan tampan lah. Itu kata teman-temanku, aku tampan. Itu kata mereka, kalau menurutku, aku biasa-biasa saja. Aku hanya anak dari seorang pengusaha. Inilah kisahku yang melayani sepupu yang penuh nafsu ini terjadi sekitar awal Februari, dimana waktu itu aku sedang sendiri di rumah, dan sedang menonton tv. Lalau aku di kejutkan dengan suara ketukan pintu, kemudian aku membuka pintu, aku melihat seorang gadis berdiri menggunakan baju kaos berwarna merah dan rok mini berwarna putih sampai ke lutut, wajahnya cantik dan sedap dipandang mata.
Aku bertanya, Cari siapa dik..?Dia balas bertanya, inikah rumah paman Hasan..?Aku terkejut, karena nama yang dia sebutkan adalah nama bapakku. Lalu aku bertanya lagi.Adik ini siapa?Dia hanya tersenyum. Senyumannya manis sekali, lalu aku jawab, Benar, ini rumah paman Hasan, sambungku lagi.
Dan sekali lagi dia tersenyum, manis sekali, membuat diriku salah tingkah. Aku bertanya lagi, Adik ini siapa sih..? Sambil terseyum dia memperkenalkan dirinya, Namaku Mona, kata- dia terhenti, Aku datang kemari disuruh mama untuk menyampaikan sesuatu untuk paman Hasan. Saking terpananya aku melihat kecantikannya aku pun sampai bengong dan lupa untuk ngejakannya masuk kedalam rumahku.
Setelah kupersilakan duduk, aku mulai bertanya-tanya lagi tentang dia, dan siapa dia bagaimana bisa kenal dengan bapakku.Kalau boleh tau, adik ini siapa yah..?Hihihi.. dia tertawa, aku jadi heran, tapi dia malah tertawa.Kalau ngga salah, pasti abang ini bang.. Danu yah? sambungnya.
Aku terkejut, dari mana dia tahu namaku, lalu aku bertanya, Kok adik tau nama abang?. Aku Mona, bang. Aku anak tante Fitri, mendengar celotehnya menjelaskan, aku jadi terkejut, ..ah.. jadi kamu anak tante Fitri? tambahku.
Aku jadi termangu. Aku baru ingat kalau tante Fitri punya anak, namanya Mona. Waktu itu aku masih SD kelas 6 dan Mona kelas 5 SD. Kami dulu sering bermain di taman bersama. Waktu itu kami belum tahu tentang apa yang namanya cinta/sex dan kami tidak berjumpa lagi karena waktu itu aku pergi ke Australia sekitar 3 tahun.
Sekembalinya dari Jepang aku tidak pernah ke rumahnya karena sibuk sekolah. Sudah kira-kira 3 tahun kami tidak berjumpa, sampai aku siswa tingkat 2, aku tidak ingat namanya lagi, kini bertemu sudah besar dan cantik lagi. Lalu kubertanya kembali menghamburkan lamunanku sendiri, Bagaimana kabar kabar mamamu? tanyaku.Baik jawabnya.
Kamudian dia kembali ke maksud dan tujuannya. Katanya, bapakku diminta mamanya untuk datang ke rumahnya untuk membicarakan sesuatu hal. Lalu aku balik bertanya dengan rasa ingin tahu, Kira-kira yang akan berbicara apa sih..?Dia menjawab sambil tersenyum manis nan menggoda.
Sambil tersenyum, aku memperhatikan dirinya penasaran. Tiba-tiba dia bicara, Ternyata bang Doni ganteng juga deh, ternyata mama ngga salah bilang. Adik ini ada-ada saja pikirku. Kemudian aku sambut kata-katanya, Ternyata tante Fitri punya anak cantik juga. dia hanya tersenyum saja.
Paman Hasan kemana bang? dia bertanya-tanya membuka keheningan.Belum pulang kerja. jawabku.Hmmm gumamnya.Ya udah deh, titip pesen aja gitu tadi, ya bang! memastikan.Iya oke. jawabku pasti.Jangan lupa yah..! lebih.Iya.. aku tegaskan lagi.Oke deh.. kalau begitu Mona pamit dulu yah.. ngga bisa lama-lama nih.. mama bilang jangan lama-lama. jelasnya.
Pamit yah bang Doni ! menambahkan.Oke deh, mengiyakan. Dia hanya tersenyum menjawabnya, Iya bang. Nah, pada saat detik itu jugalah momen itu terjadi. Entah mengapa dia tiba-tiba menarik dan menciumku
Bercampur rasa kaget dan bingung namun asyik di hatiku. Waduh buat apa itu tadi? tanyaku bodoh. Dia hanya tersenyum.Abang Doni ganteng deh, jelasnya sambil melepaskan pegangan tangannya.Nah, itu dia, karena menurutku hoki itu perlu diterapkan, aku menangkap tangan dan balik menciumnya.
Dia menjadi kaget dan aku hanya tersenyum saja, memasang wajah polos seperti tidak terjadi apa apa . Balas dendam pikirku. Karena kepalang keasyikan dan sudah timbul nafsu. Aku memberanikan diri lagi untuk mencium pipinya dan juga lehernya
Mumpung rumah sepi kesempatan nih.. pikirku dalam hati.Aku memberanikan diri untuk lebih lagi dengan meraba gumpalan daging yang berada di dalam bra dari luar. Lalu dia mendesah, ..ahh..hem..payudara yang sanagat besar kalau tidak salah sekitar 30b besarnya.Karena sudah sangat bernafsu, akhirnaa rasa ingin itu muncul Aku belai tubuhnya perlahan dan terus menaik sampai ke atas dadanya. Kubuka baju yang dia pakai hingga terlepas, lalu aku mencoba meraba dan meremas dua buah benjolan yang sangat besar itu.
Melihat situasi yang kuraqng memadai kemudian kami berpindah di kamar. Kubuka perlahan-lahan kaos yang dia pakai dan BH-nya aku buka hingga polos. Terpampang di depanku sebuah pemandangan yang indah, sebuah payudara yang sangat indah dengan pucuknya berwarna merah muda.
Aku dengan agresifnya menjilati setiap bagian tubuhnya tanpa terlewatkan. Tanganku dengan aktif terus mengelus kebagian area bawah. Perlahan-lahan aku turunkan hingga terbuka semuanya. Aku melihat celana dalamnya warna putih dengan berenda bunga. Kubuka perlahan-lahan dengan sabar, hati-hati dan lembut.
Tiba-tiba dia menepis senang.Jangan bang..! Jangan bang..! ia memminta, namum aku yang sudah sangat bergairah tidak aku hiraukan. Kemudian kucium leher nya dan kujilat kembali puting payudaranya. Dia terangsang. Kucoba ulang kembali, kutarik celana dalamnya secara perlahan. Dia tidak menepis, terus lanjut kubuka dan kuterpana melihat pemandangan yang begitu indah yang tidak bisa disampaikan dengan kata-kata. Aku melihat sebuah vagina yang masih gundul yang hanya dikelilingi dengan rambut yang masih belum lebat.
Kusibak hutan yang masih agak gundul. Ada cairan bening yang keluar dari dalam vaginanya. Dan dia sudah terangsang. Kubuka bajuku tergesa-gesa. Pakaianku hanya tinggal celana dalam saja tetapi penisku sudah mau lompat saja, ingin mencari target. Sudah tidak tahan penisku sehingga aku langsung meraba bagian bawah vaginanya.
Kubuka vaginnya lalu aku menciumnya. Kemudian kujilat semacam daging yang keluar dari kemaluannya. Kuhisap semacam biji di dalam vaginnya hingga dia menggeliat.Ahh..yeeahhh… ohh.. ahhh.. desahnya. Kemudian ku masukan jari tengan kudan ku kocok vaginnya dengan jari tangah ku. Dia semakin menggeliat karena vaginnya aku kocok dengan jari tengahku. Ahahh..ahhh.. ohhhh. terdengar suara desahya. Aku teris mengocok vaginnya sampai dia merasakan kenikmatannya.
Kemudian perlahan-lahan kakinya agak melonggar sehingga aku bisa bernapas dengan bebas kembali. Aku terus menghisap dalam vaginanya. Setelah puas kubermain di vaginanya, kuhisap lagi puting payudaranya , kiri dan kanan.Bang.. aku udah ngga tahan nih.. mau keluar.. desahnya.
Kupercepat lagi hisapanku dan jilatanku, dia merintih.Ahh.. oohhh.. yahh.. serrrr.. dia lemas. Ternyata dia sudah klimaks.Kubuka celana dalamku, dan kuperkirakan panjang penisku sekitar 17 cm kalau sudah tegang. Lalu kubimbing penisku ke arah vaginanya yang sangat becek itu.
Kugesek-gesekan penisku pada liang vaginanya, kusodok perlahan-lahan. Awalnya meleset, tidak masuk. Wah, ternyata dia masih perawan. Kucoba lagi pelan pelan, tidak juga bisa masuk. Kemudian ku beri pelicin di batang penisku agar bisa masuk kedalam vaginnya dia, dan pada akhirnya masuk semua batang penisku kedalam vaginanya
Aduh.. sakit bang.. sakit.. rintihnya. Aku berhenti sejenak, tidak melanjutkan sodokanku, kujilat dab kukulum lagi payudaranya, dadanya terangkat ke atas. Tidak lama dia terangsang lagi, lalu kucoba lagi untuk meyodok secara perlahan, kusodok terus dengan hati-hati, aku tidak lupa memberi ludahku kebagian kepala dan juga batang penisku.
Karena vaginannya sudah sangat becek akibat klimaks sehingga dengan sangat mudah aku bisa menerobos masuk tanpa hambatan ke dalam lubang vaginnya. “Aahhhh …ohhhh…ahhhhh…sakit bang Danu,” dia mendesah kesakitan, tapi aku berusaha menenangkannya dan kembali aku terus kusodok agak keras biar masuk semua.Slupp.. ahhh.. dan akhirnya masuk juga penusku kedalam vaginanya. Dia menggigit sambil menahan sakit, karena kulihat dia menahan sakit, aku berhenti terlebih dahulu sambil menunggu dia tidak sakit lagi.
pebnisku masih terbenam di dalam vaginanya, kulihat dia tidak menggigit bibirnya lagi. kusodok lagi batang penisku pelan pelan dan hati hati, ternyata dia meresapinya dan kembali terangsang. Kusodok terus. “Ahh.. ahhhhh.. ahhhh.. terus bang”.. pintanya karena dia teransang hebat sambil aku menggiyangkan pinggulku naik turun.
penyelesaiannya sudah tidak menyakitkan lagi. Terus emakin kencang kusodok.Auoohhh.. ahhh.. yahh.. uhhh.. terus bang! tangannya sambil mendekap badanku. “Ahh..ahhh… ahhhh”.. rintihnya lagi, terus kusodok agak keras.Selupp.. selup.. suara penisku keluar masuk, aku juga merasakan ada denyutan di dalam vaginanya seperti menghisap batang penisku.
Rasanya tidak bisa diucapkan dengan kata-kata.Yahh.. aouuhh yahh.. suaraku tanpa sadar karena nikmatnya.Bang.. enak bang. kusodok terus.Uohh.. ahhh.. yahh.. terusss bang! Yahh.. yahh.. ngga tahan nih bang.. dia terus berkicau keenakan, oohh.. yahh aouuhh.. yaa.. aku datang.. ya.. terus dia berkicau.Entah apa katanya, aku tidak tahu karena aku juga merasakan sedotan di vaginanya semakin kuat.
Dia meremas kain seprai tilam sampai koyak. Aku terus mengoyang dan menyodok vaginnanya tanpa henti. “Aouhhh.. ahhh.. ahhh… ahhh.. mau keluar nih bang”.. dan, Slerrrr dia keluar dab terasa di batang penisku. Dia klimaks yang kedua kalinya. Aku terus memacu terus mengejar klimaksku, Yahh.. aouuu.. yahh.. ada denyutan di kepalapenisku.
Yahh.. ahhh.. aku keluar, kutarik penisku keluar, lalu kuarahkan ke perutnya air sperma sampai 3x menyemprot ke perutnya, banyak juga spermaku yang keluar, lalu kukecup keningnya.Terima kasih.. aku mengucapkan. Dan kulihat ada bercak darah di sprei kasur, ternyata itu darah perawanya.
Kemudain ku ajak dia untuk mandi bersama di kamar mandi dan dia pun mau. Kami mandi bersama. Tiba-tiba pensis bangkit lagi melihat bongkongnya yang padat dan kenyal itu. Kutarik bokongnya dan kutunggingkan. Kusodok dari belakang.Aduh.. gumamnya karena masih agak sempit dan masih terasa ngilu karena baru hilang keperawanannya.
Dia sange lagi, dan ku remas lagi payudaranya dan aku mendesah. Ahh.. ahhhhh.. yaaa, crottt.. croottt.. crottt.. kukeluarkan spermaku dan kutumpahkan di atas bokongnya. Kami terus bermain sampai 3 kali,aku teringat kalau sebentar lagi mama akan pulang, lalu kusuruh cepat-cepat si Mona mandi dan mengenakan pakaiannya kembali.
Kami sangat puas tersenyum.Terima kasih yah bang, aku tersenyum saja dan aku mencium bibir lagi serta membisikkan ke telinga, Kapan-kapan kita main lagi yah!Dia hanya tersenyum dan dia hanya menjawab iya…kemudian ku antar dia kedepan rumah untuk pulang. Lalu mencium manis di bibir jangan lupa dia berikan padaku sebelum pergi. Aku hanya bisa melihat dia berjalan pergi dengan langkah yang agak tertatih karena masih merasakan nyeri di selangkangannya.Oh betapa nikmatnya vaginanya, pikirku dalam hati sambil menutup pintu.